Beraliansi mungkin bisa jadi cara jitu untuk memonopoli suatu industri. Entah memang seperti itu atau ada alasan lain, sejak beberapa hari lalu memang tersebar kabar bahwa Google sangat tertarik untuk beraliansi dengan Twitter. Ini kelihatannya sebagai simbiosis mutualis yang sepertinya dapat menguntungkan kedua belah pihak dalam memasarkan jasanya masing-masing. Lalu sebuah pertanyaan besar muncul ke hadapan kita, apakah ini adalah taktik Google untuk bisa menyaingi kompetitornya seperti Microsoft dan Yahoo?
Rumor ini mulai muncul ke permukaan sejak Twitter mulai merilis fitur searching barunya, yang menawarkan pada pengguna untuk bisa melakukan pencarian dan menampilkan index-nya di bagian ‘trend’ menu, sehingga orang-orang akan banyak tau, apa yang saat ini sedang ramai dicari dan diperbincangkan. Kalau ditelaah lagi, kalau fitur Twitter baru ini digabungkan pada Google tentu saja keduanya akan jadi search engine raksasa nantinya.
Bersamaan dengan itu, Google tentunya dapat menaruh adsense miliknya di halaman user dari Twitter, dimana begitu banyak pengunjung yang akan dapat mengakses iklan-iklan milik Google. Tentu saja ini bisa dikatakan sebagai potensi besar yang dimiliki Twitter sehingga dapat menarik minat Google.
Lalu bagaimana dengan Microsoft dan Yahoo?
“Saya melihat sepertinya ini akan membuat Microsoft khawatir, yang tentu saja akan mendorongnya untuk kembali mengembangan mesin pencarinya.” kata John Byrne, seorang analis pada Technology Business Research, yang ia tulis pada e-mailnya. “Mungkin untuk membedakan dari search engine yang lain, Microsoft seharusnya mempromosikan dengan gencar tentang microblogging.”
Ketika nantinya Twitter sudah dibeli oleh Google, Microsoft seharusnya mencari perusahaan lain untuk tetap bertahan di dalam persaingannya.
“Microblogging akan menjadi arena baru sebagai komunitas online sebagai tambahan dari e-mail dan instant messaging, seharusnya Microsoft mengatakan bahwa mereka tidak perlu lagi untuk meraih lebih banyak pengguna, karena memang sudah punya banyak. Dan akan lebih baik agar membuat pengguna tetap eksis dalam lingkup mereka.” Ujar Karsten Wide, analis dari IDC.
“Saya meragukan ini akan lebih baik daripada MySpace.” Kata Weide mengomentari kalau-kalau nanti Adsense akan ditaruh di bagian bawah Twitter feed.

0 Comments:

Posting Komentar

Maaf semua komentar kami moderasi. Budayakan komentar yang santun demi kenyamanan semua pembaca yang berkunjung ke blog ini. Salam Blogger ;-)