Keberadaan Google nampaknya makin membuat persaingan teknologi semakin panas saja. Bisa kita perhatikan akhir-akhir ini Google mencoba menjadi suatu perusahaan raksasa yang ingin menguasai segala bidang. Dan tentu target tersebut tak selamanya mendapat respon positif dari banyak pihak, ini tentu menjadi ancaman tersendiri bagi para kompetitor yang merasa amat takut untuk kalah dari persaingan tersebut.
Dan kalau kita menyebut suatu persaingan, tentu apapun bisa saja terjadi di sini. Bahkan untuk dapat mengimbangi satu pesaing, kadang beberapa langkah harus dilakukan, salah satunya mungkin beraliansi. Itulah yang terjadi kini dan dilakukan oleh Amazon, Microsoft dan Yahoo. Rencananya nantinya ketiga pihak ini sendiri akan membentuk Open Book Alliance untuk dapat mengimbangi Google Books.
Hal ini ternyata menuai hasil yang tak terkira, ternyata jauh sebelum muncul ke permukaan persaingan ini, pihak OBA yang bergerak sebagai pihak yang mengumpulkan dan mencoba melakukan kerjasama dengan berbagai publisher dan penulis, yang juga ternyata telah menguras dana cukup besar dari Google yaitu sekitar 125 juta USD atau sekitar 1,25 triliyun rupiah ini justru mendapat kecaman dari pihak US Department of Justice dimana telah menginvestigasi permasalahan yang muncul. Dimana dikatakan bahwa pihak Google tidak memiliki hak eksklusif untuk mempublikasikan tulisan dan seharusnya mengurangi 30 persen penjualannya dari keuntungan Google Books dan membaginya kepada penulis dan publisher. Hmmm, siapakah nantinya akan menjadi pemenang dari persaingan ini? Apalagi dengan konflik yang muncul akhir-akhir ini yang mempermasalahkan Google Books. Kita tunggu saja kabar selanjutnya.
Dan kalau kita menyebut suatu persaingan, tentu apapun bisa saja terjadi di sini. Bahkan untuk dapat mengimbangi satu pesaing, kadang beberapa langkah harus dilakukan, salah satunya mungkin beraliansi. Itulah yang terjadi kini dan dilakukan oleh Amazon, Microsoft dan Yahoo. Rencananya nantinya ketiga pihak ini sendiri akan membentuk Open Book Alliance untuk dapat mengimbangi Google Books.
Hal ini ternyata menuai hasil yang tak terkira, ternyata jauh sebelum muncul ke permukaan persaingan ini, pihak OBA yang bergerak sebagai pihak yang mengumpulkan dan mencoba melakukan kerjasama dengan berbagai publisher dan penulis, yang juga ternyata telah menguras dana cukup besar dari Google yaitu sekitar 125 juta USD atau sekitar 1,25 triliyun rupiah ini justru mendapat kecaman dari pihak US Department of Justice dimana telah menginvestigasi permasalahan yang muncul. Dimana dikatakan bahwa pihak Google tidak memiliki hak eksklusif untuk mempublikasikan tulisan dan seharusnya mengurangi 30 persen penjualannya dari keuntungan Google Books dan membaginya kepada penulis dan publisher. Hmmm, siapakah nantinya akan menjadi pemenang dari persaingan ini? Apalagi dengan konflik yang muncul akhir-akhir ini yang mempermasalahkan Google Books. Kita tunggu saja kabar selanjutnya.
0 Comments:
Posting Komentar
Maaf semua komentar kami moderasi. Budayakan komentar yang santun demi kenyamanan semua pembaca yang berkunjung ke blog ini. Salam Blogger ;-)