Kursi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini masih belum terisi. Setelah Antasari Ashar menjadi tersangka otak pembunuhan suami Rani Juliani jabatan Ketua KPK otomatis kosong. Kini, kursi KPK masih menjadi rebutan beberapa orang yang telah resmi mendaftar ke Panitia Seleksi (Pansel) KPK. Namun seperti yang diberitakan harian SOLOPOS edisi hari Minggu 13 Juni 2010, para pendaftar dinilai kurang berkualitas oleh Pansel. Dan hari Senin tanggal 14 Juni 2010 pukul 15.00 WIB pendaftaran resmi ditutup.

Seperti yang diberitakan SOLOPOS juga, pendaftar ketua KPK ini terdiri dari berbagai kalangan. Mulai dari pengacara, PNS, praktisi perbankan, pegiat facebooker sampai dengan ibu rumah tangga. Memang tidak ada yang salah dengan para pendaftar, karena tentunya semua warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama untuk mengincar kursi ketua KPK tersebut. Tetapi melihat beberapa nama yang mendaftar, saya berharap besok hari terakhir ada figur yang lebih baik yang mendaftar ke Pansel.


Jumlah pendaftar yang telah melengkapi administrasi tercatat 37, dan hampir sebagian pendaftar adalah dari kalangan pengacara. Beberapa nama yang telah mendaftar dari kalangan pengacara diantaranya adalah Pengihutan Nasution, OC Kaligis, Farhat Abbas, Bonaran Situmeang, Henry Yosodiningrat, Sugeng Teguh Santoso, Petrus Sulistinus, Alamsyah Hanfiah, Dwi Ria Latifa, Djonggi Simorangkir, Partahi Sihombing, Yusuf Arsyid, Alam P. Simamora, Cacang S. Murtado, dan Parasian Simanungkalit. Sebagai orang awam, saya heran juga kenapa para pengacara ini tertarik juga dengan kursi Ketua KPK. Selama ini yang saya ketahui tentang pengacara, mereka hanya membantu klien nya. Entah klien benar atau salah, dia pasti akan membela mati-matian karena ujung-ujungnya duit juga. Nanti seandainya salah satu pengacara tersebut menduduki kursi ketua KPK, bisakah masyarakat Indonesia yakin dengan kinerjanya?

Sementara itu dari kalangan PNS tercatat nama Madju Daryanto, Raja P. Nasution, Mujiyono. Dari praktisi perbankan ada Hertanto Cahyo Suryo. Barman Zahir mantan Kapusmenkum Jaksa Agung juga tercatat telah mendaftar. Menariknya lagi ada pendaftar dari kalangan ibu rumah tangga, yaitu Dian Purwandari juga dari kalangan pegiat facebooker yaitu Muhammad Nurlapong.

Apa pendapat anda? Anda medukung atau merekomendasikan salah satu nama? Tidak ada salahnya, karena tahap ketiga dari 13 tahapan seleksi calon pimpinan KPK ini adalah Pansel akan meminta tanggapan masyarakat atas calon yang lulus seleksi administrasi. Entahlah seperti apa bentuk tanggapan yang dimaksud, yang pasti jika sesuai jadwal, hal itu akan dilakukan tanggal 24 Juni sampai tanggal 4 Agustus 2010. Nah siapa tau anda juga dimintai pendapat tentang para calon yang lulus seleksi. Siapa yang kira-kira pantas menduduki Kursi Ketua KPK? Pengacara, PNS, Ibu rumah tangga atau pegiat Facebooker?

6 Comments:

  1. siapun yg jadi ketua KPK yg penting bisa memberantas korupsi di Indonesia

    BalasHapus
  2. siapapun yg terpilih nanti, semoga benar-benar menjalankan tugas dan amanah rakyat.

    BalasHapus
  3. kebanyakan melihat jabatan pengacara begitu ya...

    BalasHapus
  4. siapapun bis gan .. asal dia bener2 tau apa tanggung jawab dari tugasnya

    BalasHapus
  5. Setuju sama semua komentator2nya, memang sangat penting sekali yang namanya kejujuran,

    BalasHapus

Maaf semua komentar kami moderasi. Budayakan komentar yang santun demi kenyamanan semua pembaca yang berkunjung ke blog ini. Salam Blogger ;-)