Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Iklan adalah “berita atau pesan untuk mendorong, membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan.” Dari definisi tersebut, terdapat beberapa komponen utama dalam sebuah iklan yakni “mendorong dan membujuk”. Dengan kata lain, sebuah iklan harus memiliki sifat persuasi.

Komponen lain dari sebuah iklan adalah adanya barang atau jasa yang ditawarkan. Di era sekarang ini, media periklanan juga sangat beragam. Kalau beberapa puluh tahun yang lalu mungkin kita belum mengenal internet, sekarang internet justru menjadi media iklan yang paling efektif dan efisien. Perusahaan raksasa Google yang pertama kali mengenalkan media iklan dengan system PPC (Pay Per Click). Dimana pengiklan akan membayar Google jika web yang ditayangkan oleh Google di klik oleh pengunjung Google. Dengan begitu tentu pengiklan tentu tidak perlu membayar banyak seperti jika beriklan di televisi.


Namun saat sekarang, media televisi juga masih menjadi media iklan yang laris. Meskipun banyak orang telah menggunakan jasa periklanan di Internet, tetap saja televisi menjadi media yang ampuh untuk beriklan. Terlihat dari hari ke hari iklan di televisi terus bertambah ragam dan jenisnya. Pembuat iklan pun berlomba-lomba membuat iklan semenarik mungkin sehingga pemirsa televisi yang pada akhirnya menjadi konsumen berminat dengan apa yang mereka jual. Diharapkan penjualan bisa meningkat.

Memperhatikan iklan di televisi dari hari ke hari, ternyata iklan rokok mempunyai cara tersendiri dibanding dengan iklan produk yang lainnya. Jika anda memperhatikan, misalnya iklan sabun madi. Dalam tayangan iklan tersebut, pasti akan ditunjukkan bagaimana khasiatnya, hasilnya jika memakai produk sabun yang ditawarkan tersebut. Misalnya lagi iklan makanan, mie instan misalnya. Ditayangkan bagaimana para artis yang menjadi bintang iklan tersebut menyantap mie instan yang ditawarkan dengan memuji kelezatannya.

Sekarang mari kita perhatikan iklan rokok. Jika anda baru pertama kalinya melihat iklan tersebut, saya yakin anda penasaran, sebenarnya iklan ini. Belum ada iklan rokok yang menunjukkan bintang iklannya merokok, lalu bilang rokok tersebut nikmat. Pasti iklan yang ditayangkan sangat tidak ada hubungannya dengan merokok. Mungkin yang ditampilkan seorang lelaki dengan tubuh yang atletis, memanjat gunung yang tinggi. Lalu di akhir tayangan merk rokoknya baru muncul. Pernah juga saya pernah melihat artis goyang dangdut. Di akhir tayangan baru ditayangkan merk rokoknya. Dan sama sekali disitu dijunjukkan orang merokok. Dan masih banyak kreasi-kreasi iklan rokok yang lainnya. Dan semua itu tak ada hubungannya dengan aktivitas merokok.

Pro dan kontra tentang haramnya rokok memang masih belum jelas. Tetapi sangat jelas bahwa merokok efeknya memang buruk terhadap kesehatan. Dan saya rasa semua orang tahu akan hal itu. Termasuk para pengiklan rokok tersebut. Alangkah baiknya jika saat ini anda merokok, berhenti menjadi perokok. Karena selain boros, nyawa anda akan berkurang setiap isapan rokok tersebut. Dan mengenai iklan rokok tadi, ada kemungkinan para pengiklan rokok tersebut tidak berani mengajak para konsumen untuk menikmati rokok melalui iklannya. Karena mereka sendiri juga sudah tahu bahayanya merokok. Dan bisa jadi para pengiklan rokok tersebut malah tidak merokok?!

1 Comments:

  1. Memang ada aturan dari BPOM, boleh mengiklankan untuk memperkenalkan/promosi asal tidak ada gambar rokok atau aktivitas merokok,, tp sayang hanya itu yang bisa dilakukan BPOM saat ini,,

    BalasHapus

Maaf semua komentar kami moderasi. Budayakan komentar yang santun demi kenyamanan semua pembaca yang berkunjung ke blog ini. Salam Blogger ;-)