Tulisan ini saya dapatkan dari seorang teman. Dan dialog ini Bukan karangan, tetapi memang NYATA. Sebelumnya tulisan ini berbentuk Ebook dan dijual. Tetapi kebetulan tanggal 15 April 2010 kemarin PPU IRA.org (Pusat Persaudaraan Umat Islam Rahmatan Lil 'Alamin) Ulang tahun yang ke 1 (satu). Ebook dengan Judul "DIALOG CINTA ALLAH (Antara Sahabat Beda Agama) ini diberikan kepada semua anggota PPU IRA secara gratis. Dan saya adalah salah satu anggotanya. Jika anda adalah anggota PPU IRA, saya yakin anda telah membacanya, hehe... Karena banyaknya dialog ini, maka saya menuliskan ulang menjadi beberapa bagian. Tetapi jika anda ingin mendapatkan ebook aslinya, anda bisa kirim pesan ke akun facebook saya [arisbudi10@yahoo.co.id]. Insya Allah saya kirim via email. Sedikit informasi, agar anda nantinya tidak bingung memahami dialog ini, dalam dialog ini ada dua sahabat bernama AWAN LEMBAYUNG dan MELATI. Saya tidak tahu pasti keduanya nama samaran atau asli. Tetapi yang jelas AWAN LEMBAYUNG beragama Islam dan MELATI beragama Nasrani. Baiklah ini dia dialognya...

Awan Lembayung wrote:

Salam sejahtera, smoga Tuhan slalu memberkahimu, Melati, maaf ya aku ngganggu kamu lagi. Met, beribadah menyambut hari besarmu Natal dan Tahun Baru 2004. Dan kuucapkan selamat Natal dan Tahun Baru 2004 buatmu, smoga Allah slalu memberkahimu.Setelah sedikit bertukar-pikiran mengenai agama kemarin, aku mungkin telah cukup memahami keberagamaan kamu yang begitu tulus berusaha mendekati Tuhan dengan kasih dan cinta.
Keberagamaan/ibadah/pengalaman religi kamu telah sedemikian kuat, sehingga aku sedikit ragu/tak sampai hati mengusik keimanan yang sedemikian kuat itu. Aku sangat menyukai dan benar-benar hormat kepada orang-orang yang sholeh. Kamu smoga termasuk golongan wanita yang sholeh. Allah pasti akan membalas dengan keselamatan dan kebahagiaan kepada mereka kelak.Kepada orang-orang yang sholeh, baik itu beragama Kristen,Katholik, Islam, Hindu,Budha,Khonghucu, Santho, Yahudi, Kejawen, aliran dinamisme maupun animisme, dll di segenap penjuru bumi dan di dalam ruang waktu kapan pun, smoga mereka mendapat curahan kebahagiaan dan keselamatan Tuhan di hari akhir kelak. Sebab, mereka semua secara tulus telah berusaha beribadah dan menggapai wajah Tuhan dengan mengharap kasih, cinta, dan ridho-Nya. Apakah orang-orang yang begitu tulus dan sholeh tersebut tidak terselamatkan,gara-gara klaim setiap agama yang mengaku bahwa golongan mereka sendirilah yang terselamatkan? Apakah Allah yang katanya Maha Adil dan Maha Kasih akan bertindak demikian, menghukum orang-orang yang sedemikian tulus mengharapkan Kasih dan sayang-Nya? Orang-orang sholeh tersebut pasti telah mengalami pengalaman keagamaan yang tak terkatakan/terucapkan, sama dengan Melati.

Namun yang perlu lebih dipahami, sebuah hubungan Kasih sayang dan cinta antara makhluk dan Tuhannya adalah sebuah sunatullah (keberadaan sesuatu yang sudah menjadi kehendak
Tuhan secara alami), baik itu hubungan kasih sayang antara sepasang kekasih, anak denganorangtua, antar sahabat, bahkan orang yang menyayangi binatang ternaknya (misal kucing,anjing, burung atau hubungan antara Harimau dengan pelatihnya), hingga hubungan kasihsayang kita dengan alam. Itu semua, karena kehendak dan berkah Allah. Sebuah hubungan kasih sayang akan membuat hati kita menjadi peka dan lembut, dan hal ini akan
menimbulkan perasaan kasih sayang tak terucapkan. Sebaliknya hubungan yang dilandasi
oleh perasaan iri, dengki, dan hal-hal yang jahat akan membuat hati membatu, Allah tidaksuka orang-orang yang sombong dan membatu hatinya.

Dari hubungan kasih sayang di atas, singkatnya, "Hati"lah yang lebih berperanan mendekatkan kita dengan Tuhan. Memang, Tuhan dapat hadir di sana. Tapi Allah menciptakan manusia tidak hanya dibekali oleh Hati semata.

Manusia yang diciptakan Allah dengan tujuan beribadah dan memakmurkan bumi telah
dilengkapi Allah dengan keistimewaan otak yang berakal pikiran. Akal yang bersumber dari otak manusia mempunyai dua mekanisme cara berpikir, yaitu cara berpikir intelek (rasio) dan intuisi (hati). Sebenarnya, kedua komponen itu adalah satu.

Hati adalah cara berpikir yang lebih mengedepankan intuisi/iman/wahyu) yaitu perasaan
naluriah yang slalu cenderung kepada kebaikan Tuhan yang dikeluarkan manusia secara
spontan dan bahkan bisa seperti loncatan pikiran. Contohnya ketika melihat sebuah bunga,kita secara spontan akan menilai keindahannya tanpa kita mengukur detail berapa centimeter lebar dan panjangnya atau sebuah loncatan ilham yang dialami para orang-orang suci.
Sedangkan Rasio adalah cara berpikir yang lebih mengedepankan kepada logika dan metode
ilmiah yang harus dibukti sebuah kebenaran itu dengan data yang valid. Sifat berpikir rasio adalah bertahap sesuai perkembangan pengetahuan yang dapat diperoleh manusia lewat riset,dan hasil dari rasio bisa tidak langgeng karena sifatnya yang subyektif dan nisbih, namun rasio inilah yang lebih membuat manusia mengalami kemajuan begitu dasyat.

Akal manusia yang mempunyai dua metode berpikir tersebut adalah yang menyebabkan
manusia itu menjadi makhluk istimewa di mata Allah . Kedua metode berpikir itu tidak bisa dipisah-pisahkan, sebab keduanya sangat erat ikatannya dalam manusia menilai dan membuat kebijaksanaan. Dengannyalah hingga saat ini manusia dapat berkembang ke arah kemajuan yang sangat cepat dengan berhasilnya manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir. Saat ini manusia sudah dapat melihat seberapa besar dan luasnya alam raya ini dan seberapa kecilnya ruang dimensi mikrokosmos.

Jadi, orang yang mematikan akalnya, dan hanya mau menggunakan salah satu dari cara
berpikirnya dan meninggalkan yang lain, bagi seorang yang suka mencari dan mempelajari
pengetahuan secara menyeluruh dan tidak sepotong-potong, lebih-lebih bagi orang yang
sangat ingin mencari kebenaran Allah, maka itu akan sangat merugikannya. Sebab, ia tidak akan sempurna dalam memahami sesuatu.

Allah sangat meninggikan derajat orang-orang yang mempunyai pengetahuan luas. Sangat
berbeda kualitas orang yang TAHU dengan orang yang TIDAK TAHU. Dan anehnya, kebanyakan manusia lebih suka pada kemapanan ketidaktahuannya. Bila manusia sudah bersifat seperti itu, maka manusia hingga kini mungkin akan masih seperti orang-orang primitif jaman dahulu kala. Terlena dalam kebodohan.

Aku, secara tulus hati sudah berikrar untuk selalu belajar pengetahuan dari mana pun
pengetahuan itu datang. Apalagi guna menggapai kebenaran Ilahi.

Aku, secara tulus hati dan serius juga sangat ingin mendapatkan peluang darimu untuk
bertukar pikiran guna menggapai tangan Tuhan.
Salam Kasih,
Godbless you.

Jawaban Melati:

Salam sejahtera dalam kasih Tuhan. Thanks buat emailmu, kebetulan pas buka email trus baca. Thanks pula sudah tahu mengenai keyakinan saya. Dan saya sangat menghargai pula orang2 yang mau menghargai orang lain.Tapi maaf kalau kamu punya niatan untuk mengusik keimanan saya, saya cuma mau katakan satu hal: berhati-hatilah. Saya bukannya takut menghadapi siapapun tetapi itu karena saya SUDAH dan BENAR2 tidak suka ada orang lain “mengusik” keimanan saya lagi. Bahkan meskipun itu bapak saya sendiri. Sekali lagi maaf. Sekeras apapun kamu mau membengkokkan jalan saya dengan tujuan apapun, saya TIDAK SUKA dan TIDAK MAU. Semuanya sudah cukup untuk saya ketahui. Saya TIDAK PERNAH mengatakan dan menyatakan agama lain salah atau keyakinan sayalah yang benar, yang benar adalah bahwa tiap orang sudah memilih jalan keselamatannya sendiri2 dengan konsep keselamatannya sendiri2 pula!!! DEMIKIAN PULA SAYA! Kenapa saya tidak lagi memberikan peluang karena saya sudah TENANG dan YAKIN dg jalan saya. Saya tidak peduli orang lain mau mengatakan saya: KAFIR, BODOH, NDAK PUNYA OTAK, PRIMITIF, TERTUTUP, SAKLEK, dan lain sebagainya OH PUJI TUHAN!!! Bagi kami keselamatan itu adalah karunia dari Allah semata, dan bukan hanya karena orang
terus2an berbuat baik maka mereka selamat dan pasti masuk SurgaNya Allah. Apakah kita bisa menyatakan seseorang yang selalu memberikan sedekah dengan sebanyak2nya maka dia PASTI masuk Surga? Bisa membangun rumah ibadah PASTI MASUK SURGA? MESAKKE TENAN WONG CILIK, mas. Nggo mangan wae susah opo meneh arep mbangun rumahe dewe. Padahal Allah itu MAHA BAIK dan ADIL, orang sejahat apapun, sebelum dia meninggal, mau menerima keselamatan yang dari Tuhan, dia pasti masuk Surga.Itu sudah terbukti!!! Kalau istilahmu dulu adalah diPENAKKE. Berbuat baik harus dijadikan KEBUTUHAN, danBUKAN KEWAJIBAN!!! Dengan demikian bisa dengan tulus hati berbuat baik tanpa mengharap imbalan apapun, karena Tuhan menilai HATI dan bukan menilai yang KETOK DI MATA manusia.
Saya sudah hidup dalam ketenangan bersama dengan Sang JALAN, KEBENARAN DAN HIDUP. So, kalau ada orang yang mau mengusik ketenangan saya, saya akan berdoa dan memintakan berkat untuk dia. Saya tidak pernah mau membenci orang lain, saya tetap menganggap siapapun sebagai saudara meskipun dia sangat membenci saya ataupun berbuat jahat dan menyakiti hati saya. Jadi kamu jangan kawatir, karena saya tidak akan pernah membenci kamu. Kita akan selalu tetap berteman dengan baik.
Hati dan pikiran memang harus sejalan karena dari sanalah arah yang benar akan diperoleh tetapi dengan satu syarat: AKUI KUASA-NYA DI ATAS SEGALA SESUATU!!!
Dengan demikian kebijaksanaan, kasih karunia dan hikmat dari Tuhan hadir. Kalau kamu
mengatakan Allah meninggikan derajat orang yang mempunyai pengetahuan luas, saya perlu mengingatkan: TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA!!! Kalau konsep yang selama ini kamu pegang seperti itu, BETAPA KASIHANNYA MEREKA YANG DIBERI KARUNIA DENGAN KETERBATASAN OTAK(IQ DI BAWAH RATA2!!!)
Berarti mereka dengan segala keterbatasannya itu, tidak beroleh kesempatan dihadapan
Tuhan, dengan demikian sama halnya konsep ini membuang iman yang selama ini diyakini banyak orang bahwa ALLAH ADALAH ADIL dan KASIH!!!
Dan saya beritahukan bahwa Tuhan lebih meninggikan orang-orang yang mau meRENDAHKAN HATI/DIRInya di hadapan Tuhan!!!! Meskipun dia orang yang pinter/paling bijaksana di seluruh dunia sekalipun kalau dia tidak mau merendahkan diri di hadapan Tuhan, TUHAN TIDAK AKAN SUKA!!! (ada tertulis dalam kitab suci manapun tapi ga eruh kalo di kitab sucimu!!!)
Kalau kamu mengatakan tiap orang harus mensejalankan hati dan pikiran dalam mencari kebenaran, mungkin itu benar. Tetapi itu untuk orang lain, mas. Maaf kalau saya: SUDAH MENEMUKAN KEBENARAN ITU DALAM KRISTUS YESUS!!!!! Kesaksian saya ini tidak hanya saya ungkapkan sama kamu thok, mas, tetapi siapapun yang bertanya dan yang berusaha MENGUSIK KEYAKINAN SAYA!!! Dan keyakinan saya ini tidak boleh ada yang mengusiknya LAGI. Kalau kamu bertanya APA KEBENARAN ITU? Dan masih mencari2? Well, satu saja saran saya: MINTALAH TUHAN UNTUK MENUNJUKKANNYA!!!
“sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikian firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu”.
Kalau kamu sudah berikrar untuk selalu belajar pengetahuan darimanapun datangnya untuk memperoleh kebenaran ilahi, ya monggo… Tapi bagi saya, iman tidak bisa dipelajari dengan OTAK/RASIO saja atau hati saja. Karena tiada siapapun di dunia ini yang bisa mencapai pikiran Tuhan. Meskipun Tuhan sendiri sudah menyatakan pikiran dan maksudNya, tetap saja manusia butuh waktu dan pemikiran serta iman yang teguh untuk bisa memahaminya. Kalau kamu suka mikir dan mikir thok, ya nikmati saja jalanmu sendiri itu. Dan biarkan orang lain tenang dengan jalannya masing2 tanpa mendapat hambatan atau “batu sandungan” dari orang lain.

Konsep iman dan jalan pikiran masing2 pribadi adalah berbeda (dalam hal ini bagi mereka yang beribadah kepada Tuhan saja dan bukan BERHALA!!!) dan mereka punya hak untuk itu sebagai karunia dari Allah. Kalau mau mengusik berarti dia tidak menghargai hak tiap pribadi sebagai manusia seutuhnya. Kalau sebatas ingin tahu, mungkin saja it’s ok, tergantung bagaimana konsep iman dari tiap pribadi.
Sekali lagi saya mau katakan bahwa saya tidak peduli orang lain mau mengatakan saya:
KAFIR, IDIOT, BODOH, NDAK PUNYA OTAK, PRIMITIF, TERTUTUP, SAKLEK, dan lain sebagainya. Saya tetap katakan: TERSERAH!!!! Dan dengan bahagia sayapun mengucap syukur: TERPUJILAH TUHAN!!! Karena saya dikata2in demikian hanya karena saya PERCAYA KRISTUS.
Setulus hati saya turut berdoa semoga kamu bisa menemukan kebenaran itu, terserah kamu sendiri, JALAN-JALAN YANG MANA SAJA yang akan kamu tempuh. Tapi ingatlah bahwa kebenaran itu hanya SATU!!! Hati2lah karena saya melihat kamu benar2
mengandalkan pikiran manusia dan pengetahuan belaka.
Tuhan memberkati. Amin
Melati

Bersambung.......

0 Comments:

Posting Komentar

Maaf semua komentar kami moderasi. Budayakan komentar yang santun demi kenyamanan semua pembaca yang berkunjung ke blog ini. Salam Blogger ;-)