
Untuk pembelian secara Cash, kita akan mendapatkan potongan sebesar Satu Juta Rupiah. Dan apabila kita membeli dengan cara HUTANG maka kita justru akan mendapat potongan yang lebih banyak, yaitu dua juta rupiah. Kira-kira begitu makna yang terkandung, entah seperti apa praktek penjualannya. Apakah mendapat potongan sebesar itu atau tidak.
Dari iklan tersebut, jika kita menyadari kita dibujuk untuk berhutang. Mengapa demikian? Jelas sekali iming-imingnya potongan harga lebih besar jika kita membeli dengan cara kredit. Dan sepertinya model pembelian seperti itu memang tren saat sekarang ini. Di tengah naiknya harga-harga barang lainnya, bahkan TDL (Tarif Dasar Listrik) yang juga ikut naik, kita diimingi kemudahan mendapat sepeda motor.
Di beberapa dealer bahkan berani mengatakan “bawa tiga ratus ribu ke dealer kami, anda pulang bawa motor”. Dan cara pemasaran seperti itu ternyata sukses. Banyak tetangga saya yang berbondong-bondong ke dealer untuk mendapatkan motor dengan cara kredit. Meskipun belum terpikir bagaimana nanti membayar angsurannya. Parahnya,bukan hanya tetangga saya, tetapi termasuk saya, hehehe….
Kredit, hanyalah sebuah istilah. Kenyataannya kita semua hanya membayar sewa pakai setiap bulannya jika membeli motor dengan cara tersebut. Mengapa? Karena jika kita berhenti membayar angsuran, motor akan diambil sama pihak ketiga yang bekerja sama dengan dealer tersebut. Dan uang muka beserta besarnya angsuran setiap bulan yang telah dibayar akan hilang. Dan kita dapat apa? Gak dapat apa-apa kecuali memakai (baca menyewa). Yah meskipun kita dikemas dan direncana para produsen menjadi manusia (konsumen) bermental penghutang, namun kita tetap mau-mau saja, hehe…
emang mendingan bayar lunas sih
BalasHapuskredit2 itu pake bunga biasanya
ujung2 nya itu kan jadi riba
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.