Saat berita itu viral (istilah kita sekarang), yakni berita bahwa 'Aisyah selingkuh dengan sahabat Shafwan sikap yang dilakukan 'Aisyah adalah diam. Kenapa beliau diam? Nanti kita ceritakan di paragraf berikutnya.
Adalah Abu Ayub (jika saya tidak salah dengar) bercerita sama istrinya. Istriku, sudahkah engkau dengar berita hari-hari ini tentang 'Aisyah yang selingkuh? Mungkin kita mengira jawabanya, iya aku dengar begini, begini, dan begini..... sampai kita cerita panjang lebar apa yang kita dengar di luar sana. Bahkan akan ditambah bumbu-bumbu "Nggak nyangka ya.... dan sebagainya"
Apa jawaban istri Abu Ayub? Beliu menjawab dengan tenang, "Suamiku, apa yang kau lakukan jika kau dengar Aku selingkuh dengan laki-laki lain?"
Abu Ayub langsung menjawab, "Tidak mungkin sayang, engkau wanita yang shalihah, sungguh engkau tidak akan mungkin akan melakukan perbuatan itu!"
Lalu istrinya menjawab lagi,"Suamiku, sesungguhnya 'Aisyah lebih shalihah daripada Aku"
Abu Ayub pun menyadari kesalahannya. Maka seharusnya kita di hari ini saat mendengar berita yang buruk tentang teman kita, kita putuskan sampai kita beritanya. Kita membantu menutupi aibnya. SUSAH? Memamng iya, tetapi itulah seharusnya sikap yang benar.
Lalu kita bahas mengapa 'Aisyah diam dan tidak melakukan apapun untuk membela dirinya?
Hal itu terjawab ketika sang suami, Rasulullah bertanya kepadanya tentang berita-berita itu.
"Ya Rasulullah, aku akan bersabar dengan sabar yang indah, seperti sabarnya Nabi Ya'qub ketika kehilangan Yusuf" lalu beliu membaca ayat yang menceritakan jawaban nabi Ya'qub saat anak-anaknya berbohong bahwa Yusuf telah dimakan srigala.
"maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku). Dan kepada Allah saja memohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan." (Surat Yusuf Ayat 18).
Setelah itu apa kelanjutan kisahnya?
Allah turunkan Ayat-ayatnya, satu halaman penuh dalam Surat An Nur untuk membela 'Aisyah dan Shafwan. Bahwa berita yang disebarkan orang-orang fasik itu adalah dusta. Monggo dibuka sendiri ya Mushafnya,...
Sebelum saya akhiri tulisan ini, saya mengajak diri saya sendiri dan juga anda. Jika di hari-hari ini kita mendapati berita buruk tentang teman kita, yuk kita diam, sebisa mungkin kita tutup aib teman kita, bukan ikut menyebarkannya. Semoga Allah pun akan menutupi aib kita di dunia maupun akhirat. Dan jika kita hari ini menjadi korban bully, korban gosip ghibah atau finah maka sikap terbaik adalah diam, bersabar sampai Allah sendiri yang memberikan jawaban kebenaran atas berita-berita yang tidak benar tentang kita. Wallahu A'lam...
0 Comments:
Posting Komentar
Maaf semua komentar kami moderasi. Budayakan komentar yang santun demi kenyamanan semua pembaca yang berkunjung ke blog ini. Salam Blogger ;-)