Membaca sepotong-sepotong memang kurang asyik. Begitu kata temenku saat berkomentar tentang Postingku yang menjadi beberapa bagian ini. Sekali lagi maaf, karena jika saya tulis menjadi satu saja (tidak dipotong-potong) sangat amat terlalu panjang sekali, hehe.... Okelah, ini bagian yang terakhir kok. Buat yang ingin membaca tanpa potong-potong silahkan copy paste aja dari part I sampai IV dan dibaca di komputer kamu sendiri :p Oh ya, jangan protes ya misalnya cerita ini akhirnya gak menyentuh atau justru mengambang. Saya kan cuma Copy Paste juga, dan saya juga tidak tahu persisnya (saya bukan pelakunya). Semoga ada hikmah tang bisa diambil dari tulisan ini. Selamat Membaca :)

Awan Lembayung Wrote:

Salam Kasih Allah, Saat ini jam 01.30, (sudah Tahun Baru 2004, met tahun baru) aku masih berulangkali berkutat membaca emailmu yang ku print. Seperti email2-mu yang lain, berulangkali aku selalu sungguh-sungguh berusaha memahamimu. Sebelumnya, saat aku ingin membuka emailmu yang terakhir, ada perasaan takut Melati nanti marah dan trus menghentikan perbincangan ini. Namun perkiraanku meleset dech, alhamdulillah, ternyata kamu enjoy aja dan benar-benar baik sesuai prinsipmu akan selalu baik kepada semua orang walaupun disakiti. Terus terang aku pun demikian. Namun, aku bener-bener minta tolong Melati bahwa apa yang kita bicarakan saat ini adalah sebuah pembelajaran bersama, bertukar pikir tanpa paksaan dan dilandasi keikhlasan hati. Aku benar-benar tidak bermaksud menyakiti, menyerang keimananmu seakan-akan kita harus saling mengalahkan dan menjatuhkan, bukan, bukan itu maksud hatiku. Sungguh, Allah Maha mengetahui. Jadi, tolong jangan ulangi kata-kata “aku sudah kenyang serangan-serangan model begini” dan semacamnya. Please. Terus terang, aku sedikit iri dengan kebahagiaan, ketulusan dan kepasrahanmu kepada Allah dan dalam memegang teguh keimanan yang selama ini kamu mengerti, Namun dunia ini amat luas, ilmu Allah amat sangat luas, dan apa yang kita mengerti saat ini hanyalah sebuah titik di alam raya yang sama sekali tak berarti. Sebaliknya umur kita semakin hari semakin berkurang, maka rugilah bagi kita kalau kita tidak sempat menimba ilmu seluas-luasnya. Ada beberapa hal yang perlu kujelaskan agar tidak terjadi kesalahmengertian yang pokok. Masih mengenai penebusan dosa, secara total harapan semua manusia yang beriman, satu-satunya Sang Pengampun Dosa adalah Allah Tuhan yang Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang. Demikian pula aku, hanya Allahlah semata yang berhak mengampuni hamba-Nya. Arti ungkapanku mengenai saya tidak memerlukan penebus dosa adalah pertama, kata “penebus dosa” itu sendiri. Dalam keimanan kami tidak ada terminologi penebus dosa yang ada pengampun dosa. Sebab arti kata “penebus dosa” jelas berbeda dengan arti “Pengampun dosa”, sangat berlainan maknanya. Kata penebus dosa lebih mengharuskan wujud harfiah adanya aksi yang dapat dilihat oleh panca indra secara konkrit. Untuk itulah mungkin kata penebus dosa tepat bagi peristiwa pengorbanan Yesus. Namun, sesuatu penebusan juga berarti sesuatu itu telah berhutang. Orang berhutang uang misalnya, agar hutangnya lunas maka ia wajib menebus hutangnya tersebut dengan uang pula. Bagi orang yang benar, memiliki harga diri dan kemandirian tentu akan sangat malu bila dia tidak dapat menebus hutang tersebut dengan tangannya sendiri, apalagi ditebus oleh orang lain. Sebab, hutang itu adalah hutangnya sendiri dan bukan hutang orang lain. Itulah arti tebus, menebus, penebus atau tebusan yang aku pahami. Jadi, dari pengertian yang demikian bila aku berhutang dosa misalnya karena kelalaianku maka aku wajib menebus dosa itu sendiri. Bagaimana caranya? Istiqfar mohon ampunan, dan berjanji tidak mengulanginya dosa lagi dan menjaga janji itu. Dosa juga bisa ditutup dengan kebaikan dan ampunan/permaafan dari pihak yang telah kita kenai dosa/sakiti baik itu Tuhan maupun manusia. Sedangkan arti dan makna ampunan tidak perlu wujud harfiah aksi panca indra. Ampunan lebih berkenaan dengan adanya kesalahan. Sehingga sesuatu yang dimintai ampunan, sesuatu itu telah disakiti atau disalahi oleh sesuatu yang minta ampun. Oleh karena itu kalau kita berdosa telah menyakiti Allah atau manusia, sungguh amat malu dan tidak berharganya diri ini dihadapan mereka. Dan untuk menghapus dosa kita sendiri itu apakah tidak naïf bila kita mengandalkan mereka? Lebih2 bila mereka kita bebani dengan dosa kita? Dan apakah layak Tuhan kita bebani dosa-dosa kita? Yang layak bagi Tuhan adalah permohonan ampun kita secara sungguh-sungguh, saya kira itu
sudah cukup. Kita tidak perlu berlebih-lebihan, apalagi Tuhan kita harapkan mengorbankan diriNYA atau dikorbankan untuk menebus dosa-dosa kita. Dari pengertian tersebut maka kami berkeyakinan manusialah yang harus menebus dosanya sendiri, dan posisi Allah adalah cukup sebagai Maha Pengampun dosa dan tidak perlu menjadi Maha Penebus dosa. Kedua, penebusan dan pengampunan dosa tidak terjadi didunia yang fana ini yang penuh dengan ketidakadilan, tapi besok di hari pembalasan, Tuhan yang maha Adil dan Pengampun akan menjadi satu-satunya Hakim Tunggal yang memutuskan segala perkara sekecil apapun, kepada siapapun, sesuai dengan porsi dan dimensi ruang waktu makhluk itu hidup di alam dunia. Jadi, aku 100% dengan kerendahan hati dan jiwa, kami butuh Allah Sang Pengampun dosa, bukan penebus dosa. Kami akan menebus dosa kami sendiri kalau memang dosa itu tidak dapat diampuni, dan menurut catatan kitab suci, dosa yang tidak terampuni hanyalah dosa MENYEKUTUKAN ALLAH YANG ESA, jadi kami harus hati-hati dalam mengimani siapa Tuhan itu sebenarnya. Selebihnya, kami senantiasa beristiqfar (mohon ampunan) atas segala dosa kami dengan pengharapan yang sama seperti Melati, hanya Allahlah Sang Penghapus dan Pengampun dosa, bukan penebus dosa, dan tidak saat ini di dunia. Sebab, bila di dunia ini kita sudah mendapat Ampunan dosa apalagi ditebusnya dosa manusia, lalu apa artinya kehidupan di seluruh penjuru dunia dan alam raya ini yangbegitu indah warna-warni walau penuh dengan hiasan dosa manusia, mending Allah langsung mengiamatkan semuanya, selesaikan. Namun kenapa itu tidak terjadi? Mudahnya, untuk apa kita hidup kalau seluruh dosa sudah dihapusNya?, percuma dong. Itulah arti kenapa kami harus beriman dan beramal di dunia ini, untuk apa kita harus belajar menuntut ilmu demi kemakmuran bumi, untuk apa kita harus berkeluarga dan meneruskan keturunan, untuk apa kita harus bermasyarakat dll. Bukankah ini lebih bermakna? Sehingga misi-visi hidup manusia itu mempunyai tujuan yang indah, jelas dan tidak hambar. Dalam Islam misi-visi hidup manusia di dunia bukannya menanggung beban dosa nenek moyang sehingga perlu penebus dosa. Namun misi-visi manusia mempunyai tugas mulia untuk beribadah kepada Allah dan menjadi Khalifatufil Ard (mandataris bumi) guna memakmurkan bumi atas nama Tuhan.Ketidakyakinanku akan penebusan Tuhan bukan berarti aku mengecilkan arti kemahakuasaan dan kemahabaikan Tuhan. Kalau Tuhan memang benar-benar berniat menebus dosa manusia sesuai dengan iman Kristiani aku pun akan percaya dan mengimaninya 100%, tapi hingga saat ini konsep itu masih belum dapat saya imani. Iman bagiku, harus seimbang antara hati dan pikir, masih banyak perlu pertimbangan dan bukti yang perlu digali sedalam-dalamnya. Benarkah Allah yang katanya Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Terakhir, dapat menjadi manusia yang berasal dari sesuatu yang tidak hidup? Bukankah manusia dalam reproduksi berasal dari campuran unsur-unsur tanah dan air yang mati, yang kemudian berproses menjadi sperma dan ovum yang hidup (telah memiliki jiwa)? Kemudian baru ia manusia itu hidup sebenarnya seperti gambar Allah (maksudnya memiliki unsur ketuhanan) tatkala adanya unsur Roh Allah yang ditiupkan. Roh Allah inilah yang menghasilkan komponen daya pikir dan hati yang selalu cenderung pada kebenaran berketuhanan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya yang hanya memiliki
energi hidup jiwa saja. Dan berkenaan dengan kelahiran Yesus tidak ada sesuatu yang istimewa bagi Allah selain keistimewaan mukjizat Roh Allah yang kualitasnya lebih tinggi daripada manusia lain, karena dia seorang Utusan ALLAh seperti nabi-nabi lain yang diberi mukjizat Roh Allah yang sama. Dan lagi, kalau Tuhan menjadi manusia dan daging selama 25 tahun, bukankah berarti Dia istirahat meninggalkan singgasanaNYA dan sudah tidak mengurusi makhluk dan Alam RayaNYA lagi?, padahal Dialah yang Maha Mengetahui sekecil-kecilnya gerak hidup makhlukNYA walau pun itu jumlah berapa jatuhnya daun pohon di hutan lebat Arizona dalam hitungan waktu limit? Lalu apa arti bahasa-bahasa; Yesus yang duduk di samping Allah Bapa?, Yesus meminta kepada Bapa, Yesus berdoa kepada Bapa, Bapa lebih tinggi dari pada aku (Yesus), Aku meminta kepada Bapa, Ia akan memberi Penolong yang lain, yaitu Roh Kebenaran? Katanya Yesus, Roh Kudus dan Allah adalah Satu, Yesus 100% Allah dan Allah 100% Yesus, Roh Kudus 100% Allah dan Yesus, dan sebaliknya? Rumit, dan bingung aku. Akan lebih mudah untuk dimengerti bila mereka masing-masing itu berdiri sendiri, Yesus ya Yesus 100% manusia dan nabi yang diberi mukjizat luar biasa oleh Allah (Roh Allah telah menyebabkan jabang bayi Yesus dapat berbicara, menyembuhkan orang sakit, menghidupkan burung mati atas nama Allah, membagi sedikit roti kepada banyak orang dan semuanya merasa kenyang, dll). Kalau alasan Yesus dilahirkan tanpa bapa manusia,
Bukankah Allah menciptakan Adam tanpa Bapa dan Ibu? Lebih mudah menciptakan Yesus yang sudah ada Wadah Ibunya daripada Adam khan logisnya? Tapi, bagi Allah itu mudah semuanya. Bukankah ada sejenis hewan dan tumbuhan sederhana yang dapat bereproduksi seperti itu? Lalu kenapa Adam tidak dianggap Tuhan? Selanjutnya Allah ya Allah 100% yang kedudukannya memang lebih tinggi dari Yesus utusanNYA, dan yang terakhir, Roh Kudus ya Roh Kudus 100%. Roh kudus adalah “suatu dzat Allah yang menimbulkan energi kebenaran berketuhanan pada diri manusia, yang sering dinyatakan merupakan “emanasi (pancaran cahaya dari segala cahaya) ALLAH” yang dihadirkan tidak hanya kepada Yesus, namun juga kepada manusia yang lain dalam kualitas yang beda porsinya. Roh Allah ini dalam Alqur’an sering disebut tatkala Allah menciptakan Adam, tatkala penciptaan Isa Almasih, dan tatkala hari yang ke 40 penciptaan jabang bayi manusia secara umum. Roh Allah itu telah menyatu (inner) di dalam jiwa manusia dalam kapasitasnya masing-masing. Itulah kenapa kita pada suatu saat dapat merasakan kehadirannya lewat hati. Simpel khan Melati, ngak usah pusing-pusing? Dan ngak perlu ngotot terus aku beriman, aku beriman tanpa mampu menjelaskannya? Arti tuntut-menuntut dosa. Sebelum aku jelaskan, yang perlu digaris bawahi adalah keimanan yang tertinggi adalah keikhlasan dan kepasrahan mengharap keridhoanNYA dalam segala apapun, sehingga orang yang sesungguhnya beriman secara benar tuntut-menuntut dosa tidak akan terjadi baik di dunia maupun di akherat kelak, yang ada hanya pengharapan akan KasihNYA, sama persis dengan Melati dan juga aku harapkan. Tapi, kebanyakan manusia khan tidak demikian? Karena Allah Maha adil, maka DIA pasti tidak langsung hantam kromo mengadili manusia, dengan misalnya, “Hai, siapa yang beriman padaKU, langsung sana masuk surga!”, dan “Hai yang lainnya, silahkan masuk neraka?”, tanpa memperhitungkan kualitas iman, amal dan dosa sekecil apapun setiap pribadi manusia. Berkenaan dengan kualitas iman dan amal antara hubungan manusia dengan Allah secara langsung, Allah secara mudah dapat memutuskanNYA sendiri siapa orang-orang yang berkualitas iman dan amalnya baik. Tapi berkenaan dengan kualitas iman dan amal antara hubungan manusia dengan manusia, tentu Allah yang Maha Adil, pasti akan tetap menghargai dan memberikan hak azazi manusia antar manusia yang telah Dia sendiri berikan kepada manusia tatkala di dunia sebelum menuntut kewajiban-kewajiban hubungan antara manusia yang juga Dia berikan kepada manusia. Bukankah di dunia masih banyak peristiwa yang tidak terselesaikan atas nama keadilan Tuhan? Itulah kenapa Tuhan menunda keadilan di dunia itu untuk sementara, dan keadilan yang sebenarnya akan digelar kelak di hari pembalasan. Ah, sudah jam 4.30 sudah adzan subuh, aku ingin sholat subuh dulu. Dilanjutin besok ah.Kami orang muslim minimal berdoa kepada Tuhan 5 kali sehari dalam hitungan 27 rokaat. Kami benar-benar bersujud pasrah secara rendah hati, dan tidak cukup dengan menengadahkan tangan kepadaNYA untuk berdoa. Dan bagi kami sholat dan berdoa saja juga belum cukup untuk menilai kualitas iman kami tatkala belum direalisasikan dalam amal perbuatan yang baik di masyarakat. Yah…, kami memang harus bersusah payah dahulu demi mengharapkan Kasih, Ridho dan ampunanNYA. Bukankah seseorang akan benar-benar dapat menilai orang itu rajin, pandai, pengasih, dermawan, pekerja keras, dll tatkala orang itu memang sudah membuktikan bahwa ia memang demikian? Demikian pula kami, kami akan bersusah payah dahulu untuk membuktikan bahwa kami benar-benar beriman dan beramal dalam nama Tuhan. Setelah itu terserah kepada Allah, kami secara rendah hati ikhas dan pasrah kepadaNYA. Hanya Dialah penentu Kebijaksanaan. Eh, aku sudah sudah edit tulisan paragraph di atas sejak jam 07.00 dan sekarang sudah jam 09.15. kupikir aku lanjutkan menjelaskan yang perlu dijelaskan:

Oya, mengenai Allah yang berbicara dan bersuara dengan makhluknya dalam hal ini manusia. Apa yang Melati paparkan betul adanya. Jelas Allah maupun RohNya dapat berbicara dan bersuara dengan siapapun yang dikehendakiNYA. Tapi, yang perlu dicatat
disini adalah pembicaraan khusus menafsirkan arti kata PARAKLET/PARAKLETOS semata titik, bukan makna yang lain. Ilmu Kritik Teks Alkitab yang dilakukan oleh banyak sarjana-sarjana Kristen telah membuktikan bahwa arti Paraklet/parakletos di atas
adalah Penolong yang lain itu akan berbicara dan bersuara seperti suara dan bicara manusia dengan bahasa manusia. Lalu para sarjana tersebut bingung lalu apa arti ROH KEBENARAN dalam kalimat itu (Yoh 14: 15)? Sehingga teks ini menjadi kabur artinya.
Sebab, Roh Allah biasanya berbicara tatkala menyampaikan Ilham, Wahyu, atau Firman dengan bahasa Allah lewat perantaraan HATI, tidak disuarakan secara harfiah. Kata Paraklet sangat jelas berarti nabi terdapat di Ulangan 18 : 15-22 di sini Paraklet itu akan berbicara seperti Musa. Dan lalu apa arti ramalan Wahyu 19 :11 mengenai Si Penunggang Kuda Putih yang bernama yang setia dan yang benar yang dalam mulutnya keluar sebilah pedang tajam yang memukul segala bangsa? Ciri-ciri Si Penunggang Kuda Putih ini persis seperti nabi Muhammad. Ia berperang dengan mengendarai Kuda Putih dan dengan mulut (lewat Alqur’an) dan pedang untuk menaklukkan segala bangsa. Bukankah nama Muhammad mempunyai arti yang sama dengan nama Yang Setia dan Yang Benar?
Demikianlah dari arti kata Paraklet yang sebenarnya lebih cenderung mengarah ke seorang nabi dan bukan Roh Kudus. Lalu kenapa ayat-ayat itu bertentangan. Para sarjana
yang berpikir untuk menghilangkan kata Roh Kudus mendapat pencerahan akan makna sebenarnya arti kata Paraklet. Bukankah kitab Injil sudah berubah-ubah, dan digonta-ganti redaksinya, ditambal sulam kata-katanya beberapakali selama berabad-abad? Jadi, untuk mencari makna sebenarnya menghilangan kata Roh Kudus adalah tidak masalah guna sebuah pencerahan. Begitu pikir para sarjana tersebut. Apalagi di ayat lain didapati kata Paraklet ini tidak disertai kata Roh Kudus. Dan di ayat lain lagi ayatnya sudah tidak
diakui kevalidannya, sebab terbukti bahwa ayat itu hanyalah ayat yang disisipkan oleh
penulisnya. Jadi………… Wallahu ‘alam (hanya Allah yang Maha Tahu segalanya)?

Sekian, kitab Injil memang karya Allah yang sudah tecampuri tangan manusia. Dan itu
diakui oleh orang Kristen sendiri. Lalu, kenapa kitab suci karya Allah yang tercampuri
oleh tangan manusia saja dipelajari dan diimani, sedangkan kitab suci karya Allah yang
paripurna yang terbukti belum tercampuri tangan manusia (Alqur’an) sama sekali tidak
dipelajari dan diimani oleh umat Kristen yang baik? Aku saja mau dan benar-benar beriman kepada Injil, Taurat, Zabur, dan kitab-kitab Tripitaka dan Veda dan juga mau dengan sungguh-sungguh mempelajarinya. Aku sangat berkeyakinan bahwa sesungguhnya agama kita adalah sama dan Satu, Tuhan kita juga sama dan Satu, demikian pula sederet kitab suci Allah yang kesemuanya mengarah kepada agama dan Tuhan yang sama dan Satu.Aduh, sudah benar-benar lelah aku. Ah, pajangnya email ini. Maafkan aku.Aku keasikan nich.Sudah pukul 10.11 dech.Sekian dulu ya,
Salam manis Allah.



Jawaban Melati:

Salam sejahtera dalam kasih Tuhan Yesus,Happy New Year too, Tuhan Yesus memberkati kamu selalu. Amin. Yah memang cukup panjang email terakhirmu. Saya berdoa memintakan berkat dan kuasa Roh Kudus untukmu, supaya kamupun boleh merasakan kuasa Roh Kudus Tuhan dan rasakan kebaikan Dia secara utuh.Terus terang saja ya mas, BUKAN SAYA yang harusnya kamu mengerti dengan sungguh2 tetapi ISA ALMASIH!!! Tugas saya hanya memperkenalkan dan memberi kesaksian tentang Dia pada kamu sebatas kemampuan saya sebagai manusia biasa dan tidak sempurna. Terus terang saya ndak sepinter para pastur dan pendeta dalam Injil atau sepinter kamu dalam hal ilmu pengetahuan, bagi saya yang terpenting bukan hapalannya tetapi berusaha terus mengimani Firman Allah dengan sungguh2.Ada dua cara kita bisa mengenal orang baru. Pertama kenalan dewe, kedua lewat perantara, kamu toh dulu juga kan tahu dan kenal sama saya lewat orang lain, dan kamu bisa tahu lebih jauh tentang saya setelah kamu sendiri berusaha mengenal saya lebih dekat to? Sama juga dengan kejadian kalau kenalan sendiri tanpa perantara seperti kamu dengan teman saya Tuti, tetap saja akan semakin tahu kalau sudah kenal lama. Begitu pula cara saya kenal Tuhan Yesus. Lewat orang lain (ortu, Injil, guru, pastur). Apakah saya akan mudah percaya begitu saja? Ada istilah ndak kenal maka ndak sayang. Puji Tuhan, hubungan yang mendalam dengan Dia yang “Maha baik” benar2 membuat saya merasakan banyak kebaikan dan kedamaian yang saya peroleh termasuk mukzizat dan karya2Nya dalam hidup saya yang TIDAK SAYA TEMUI lewat “jalan lain”. Dan jujur saja apa yang saya terima itu baru sebagian kecil, dan saya ingin lebih lagi dan lebih lagi. Dan ingatlah, yang bingung tuh kamu, BUKAN SAYA!!! Kami ndak bingung tuh dengan keyakinan kami, itu kan kamu yang tahu2 datang ke saya dengan segala kebingunganmu lha kok malah nuduh saya yang bingung dan pusing.Dan dalam nama Tuhan Yesus, bahkan sampai detik ini saya blas ndak bingung dengan keyakinan saya. Tapi ga papa kok saya sama seperti biasanya berusaha memakluminya.1Kor 2:14-16 “ Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. ”
Saya tidak mau sok rohani, sok kuat, sok mampu, sok beriman ingat ya mas, SAYA BUKAN MANUSIA SEMPURNA. Dari ke4 emailmu maaf ya mas, kamu iri pada kami, kenapa begitu mudahnya kehidupan kami. Lho bukankah kamu meyakini Allah kita sama? So, ngapain iri? Camkanlah baik2 sekali ini untuk yang terakhir: Keselamatan memang kami peroleh dengan TIDAK SUSAH PAYAH, tetapi menjaganyalah yang harus terus diusahakan dengan keras yaitu menjalankan apa yangkami sebut sebagai konsekuensi!!! Dan saya sependapat dengan apa yang banyak orang yakini: MEMPERTAHANKAN lebih SULIT daripada MENDAPATKAN!!! Tapi dengan pertolongan Roh Kudus Tuhan, kami yakin kami mampu. Kalau untuk mendapatkannya saja dengan susah payah, apalagi nanti jaganya. Kami mengenal yang namanya dosa asal (kami yakin Alquran-pun mengakui), yaitu sejak Adam jatuh dalam dosa karena jerat iblis maka semua manusiapun sudah jatuh dalam dosa. Ok-lah, dalam nama Tuhan Yesus, kamu mengibaratkannya dengan masalah hutang-piutang. Cobalah pakai perumpaan: Adalah seorang manusia yang semula sangat kaya raya jatuh terlibat hutang dengan rentenir karena sesuatu hal, semula dia menyatakan mampu dan sanggup mengusahakan pengembalian hutangnya itu dengan mengandalkan segala kekayaan dan kekuatannya sendiri, maka sudah pastilah dia akan berusaha mati2an nglunasi dan MENEBUS hutang itu dengan UANG YANG SAMA BESAR NILAINYA beserta BUNGANYA agar ANAK CUCUNYA tidak sengsara dengan tinggalan hutangnya kan???!!! Hingga sampai suatu ketika dia menyadari batas kekuatan dan usaha kerasnya (batas kesabaran dan pikiran manusia aja ada kok apalagi kekuatan tubuh) untuk bisa melunasi hutang itu dan meninggal?? Lalu apa yang bisa dia lakukan kalau sudah meninggal dunia?? NOTHING!! Kasihan anak cucunya to mas?? Apalagi yang namanya
dunia itu sekarang sangat kejam, otomatis anak cucu akan menjadi bulan2an si rentenir karena hutang yang semakin berbunga. Itu orang kaya, lha kalau orang ndak mampu punya hutang besar, nglunasi nganggo opo? Belum lagi riba uang? Coba kamu pikirkanlah lebih lanjut masalah hutang piutang ini sampai kamu menemukan cara untuk melunasinya. Oh iya pasti minta tolong Tuhan sebagai jalan terakhir untuk menebuskan hutang2nya kan? Ingat watak manusia jaman sekarang, uang ganti uang bahkan nyawa ganti nyawa!!! Mungkin saja si rentenir mau terima begitu saja hutang uang dilunasi pakai dengan barang lain senilai sama, tapi iblis? Ok-lah katakan saja mau. ITU AWALNYA, tapi dia TIDAK BERHENTI SAMPAI disini, dia akan berusaha sangat keras agar manusia terlibat “hutang” lagi dan lebih besar dengan dia. Kalau misalkan Tuhan belum segera memberkati anak cucu dari orang tersebut dengan UANG YANG SAMA besarnya itu, apakah mereka akan minta uang sama jin botol? Wah malah dosa dong. Tetep saja karena Tuhan sayang sama manusia Dia pasti turun tangan UNTUK MENEBUS kehidupan mereka dan … PASTI LUNAS!!! Apakah Tuhan kalau menolong manusia setengah2? Siapa saja pasti yakin TUHAN TIDAK setengah2 nolong manusia!!!
Kisah perbudakan umat Israel, merekapun tetap butuh penebus/ penyelamat/ penolong/ wakil Tuhan kok agar bisa BENAR2 BEBAS dan KELUAR dari Mesir. Ibaratkan saja si Firaun adalah iblisnya, sedangkan Mesir adalah area kekuasaannya yang penuh dengan pemandangan dan tindakan2 dosa. Apakah Israel bisa dengan bebas beribadah kepada Allah? Saya yakin ndak. Agar Israel bisa BEBAS beribadah kepada Allah, maka mereka harus KELUAR dari area itu dan otomatis BEBAS dari si iblis. Apakah Firaun dengan rela lepaskan? Oh ndak. Kamu aja ngakui tentang pengejaran itu sampai ke laut, bukankah Allah utus Musa? Tapi beda lho Musa dengan Yesus. Yesus tidak perlu tongkat seperti punya Musa atau kuda putih dan pedang, karena apa yang Yesus ucapkan dan lakukan adalah FIRMAN dan KUASA ALLAH sendiri!!! Katakanlah waktu itu Musa seolah2 membeli Israel dengan bertawar menawar dengan Firaun hingga terjadilah mukjijat2 Allah seperti air sungai jadi darah, semua anak sulung mati, dsb. Tapi setelah itu, Allah BERTINDAK LANGSUNG yaitu Yesus Kristus!!!

Karena kami sudah ditebus LUNAS dengan darah YESUS, maka kami harus jalankan konsekuensinya: mempertahankan agar tidak terlibat hutang lagi dengan pertolongan Roh
Kudus Tuhan. Ini sangat berat. Sebab Allah tidak menjanjikan dunia yang tanpa masalah.
Tetapi Dia menjanjikan keselamatan, pertolongan, berkat dan segala kebaikan Tuhan lainnya.Kalau kamu siap menanggung semua hutangmu dengan segala konsekuensinya, sampai matipun kamu ga bakalan tenang karena anak cucumu bisa saja terbebani oleh
hutang tinggalanmu, mas. Seperti itulah yang terjadi sejak jaman Adam, ninggalin dosa asal (tapi diingat lho ya bahwa Allah tetap mengasihi Adam). Maka Allah-lah yang MENEBUS manusia dengan DARAH KUDUS Kristus, dan ITULAH JAMINAN yang berharga untuk bisa masuk Surga. Tidak ada siapapun yang ingin masuk neraka, mas, begitu pula saya. Tujuan hidup manusia sebenarnya HANYA SATU, kembali kepada Tuhan dan ini yang Tuhan inginkan!!! Dimanakan tempat Tuhan, ya surga to Rin, gitu kok nanya!! Dan bukan ke NERAKA meskipun tempat itu ada!!! Kalau Tuhan tidak ingin manusia kembali kepadaNya, ngapain pula Dia pakai Musa segala biar Israel bebas dari Mesir? Mbok wis, Israel dijarke wae, ben usaha dewe bebas dari perbudakan Mesir, nganti saiki, mbok ben manusia usaha dewe piye carane selamat bar kuwi mempertahankan keselamatan itu dewe.Akhirat ada 2 tempat tujuan bagi roh manusia; surga dan neraka. Surga diyakini sebagai tempat yang terbaik diantara yang terbaik, semua yang terbaik. Sedangkan neraka semua yang terburuk. Tempat penyiksaan yang paling mengerikan. Sekali roh manusia ditentukan masuk ke salah satunya, maka dia tidak bisa keluar atau pindah2 dan bahkan kekal di tempat itu. Jadi, kalau kamu mengatakan sanggup menerima konsekuensi dosa yang tak terampuni, wah berarti kamu siap masuk neraka ya? yakin ndak. Kalau saya, dengan segala kerendahan hati dan jiwa, saya Itukah tujuanmu? Saya BUTUH PENEBUS DOSA, saya ga mau masuk neraka, mas. Kok penak men duwe dosa kok ga gelem nanggung dewe? Lha saya bukan manusia sempurna kok. Menyekutukan Yesus dengan Allah? Well, kami tuh sudah dan memang meyakini Allah, Yesus dan Roh Kudus adalah satu. Istilah “menyekutukan” kan dari kalian dan ORANG2 FARISI. Kami juga ingin kok bersekutu dengan Tuhan, why not? Dalam hal ini adalah dalam doa dan penyembahan masuk dalam hadirat Tuhan. Kamu saja selalu menyatakan manusia adalah makhluk yang istimewa di hadapan Allah.Kej 2:7 Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Kamu mengatakan Adam dan Yesus sama2 dapat Roh suci Allah, ok, tapi Adam diciptakan dari tanah dulu (benda mati) baru diberi Roh Allah, tapi Yesus tuh Roh Kudus (Roh yang Hidup) dulu baru menjelma menjadi manusia yang sempurna. Padahal yang namanya usia TIDAK ADA YANG SEMPURNA. Tetapi mengapa Yesus dikatakan manusia yang sempurna karena dia diciptakan dari Roh Allah seutuhnya. Padahal yang sempurna hanya Allah!!! Dan kecuali Yesus semua manusia, baru mendapatkan Roh Tuhan setelah 40 hari seperti yangkamu nyatakan. Dan satu2nya bayi yang lahir TIDAK kena dosa asal/disentuh setan hanya ISA ALMASIH. Kamupun sudah menyatakan bahwa Roh Kudus adalah “suatu ZAT ALLAH” Berarti BENAR dong ya bahwa: Yesus pada awalnya adalah dari Roh Kudus yang berada bersama dan bagian dari Tuhan Allah Hidup dan bukan manusia biasa yang berasal dari tanah/daging lebih dulu kan? Well, TERNYATA kita sama2 mengakui to bahwa Roh Kudus adalah Zat Allah/zatnya Allah. BERARTI ZAT ALLAH/ROH KUDUS itu menyatu dalam diri Allah dan ROH ITU ada bersama DENGAN dan DARI ALLAH!!! Berarti Yesus adalah ALLAH!!! Kalian sendiri
sebenarnya sudah meyakini bahwa Yesus itu eh dalam bahasamu Isa itu sesungguhnya Roh Allah dan firmanNya. Kamu mengakui bahwa zat Allah/Roh Kudus bisa ada dalam diri tiap manusia setelah 40 hari penciptaan yaitu dalam hati, itu saja hal kecil, lalu kenapa pula Dia tidak bisa menyatakan diri dalam sosok daging Yesus dengan KUASA yang terbesarNya??
Kita selalu mengimani bahwa Tuhan adalah ESA, tapi kita bisa berdoa di sana sini, karena YAKIN Tuhan selalu bisa hadir dimana2 seperti yang Dia maukan!!! ITULAH BESARNYA KUASA ALLAH!!! Lho, kamu sendiri bilang Allah Maha Kuasa. Lha wong matahari saja ga cuma MEMANASI bumi, tapi juga ADA sinar/cahayanya padahal matahari ya cuma SATU yang kita tahu. Lha apakah mataharinya itu harus turun ke bumi buat beri panas dan cahayanya? Ndak perlu. Itu aja cuma ciptaan Tuhan, apalagi Tuhan yang kuasaNya Maha besar. Wahyu 19:11-16 “Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: “Yang Setia dan Yang Benar”,
Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mataNya bagaikan nyala api dan di atas
kepalaNya terdapat banyak mahkota dan padaNya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan namaNya ialah “”Firman Allah”. Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. Dan dari mulutNya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. Dan pada jubahNya dan pahaNya tertulis suatu nama, yaitu: “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan”.
Itu adalah penampakan tentang akhir jaman, dan bukan penampakan pada saat Yesus di
dunia. Siapakah yang sebenarnya bisa kita sebut Yang Setia dan Yang Benar? Hanya Allah-lah yang setia dan benar, dan bukan manusia biasa. Setia, karena meskipun manusia selalu berbuat dosa dan berpaling dariNya, tetep saja Tuhan menunggu dengan sabar, bahkan bertindak menolong manusia. Benar, karena tidak pernah ada dusta dari setiap firman dan tindakan Allah. Dalam diri Allah, kamupun sudah meyakini adanya Roh Kudus, yang satu2nya ROH BENAR!!! Dan hanya Isa-lah satu2nya bagian dari Roh Allah (katakanlah saya pakai bahasamu, sebagai nabi) yang menyatakan: AKULAH JALAN, KEBENARAN DAN HIDUP. Oh ya kalau boleh nanya nih, kenapa to mas, kalian kalau tiap kali berdoa selalu minta ditunjukkan jalan yang lurus, belum ketemu ya? Memang sih, jalan ke Tuhan/surga adalah jalan yang lurus. Tapi sebenarnya Tuhan sudah menunjukkan jalan yang lurus tuh yang bagaimana. Ia menghakimi, well saya berharap kamu masih ingat dengan PERNYATAANMU dalam email terakhir: Tuhan yang maha Adil dan Pengampun akan menjadi satu-satunya Hakim Tunggal … Berarti kamupun mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan Allah!!! Karena Dialah yang nantinya akan menjadi SATU2NYA HAKIM TUNGGAL YANG ADIL pada saat akhir jaman nanti. Itu diyakini benar baik Alquran maupun Injil!!! Bahwa tidak ada imam mahdi selain Isa putra Maryam. Tidak pernah dinyatakan dalam kitab suci manapun bahwa nantinya yang menghakimi dunia kelak adalah Sang Buddha atau katakanlah nabi2 lain. TIDAK ADA SELAIN DARIPADA YESUS KRISTUS, ISA ALMASIH!!!
Okelah katakanlah semua sudah diserahkan kepada Isa, berarti Dia sudah mendapat wewenang/kuasa atas surga dan neraka. Coba dengan perumpamaan ini: Seorang presiden, atas pilihan rakyat, dia akhirnya mendapat kuasa dan wewenang atas pemerintahan, berarti pula dia punya wewenang atas istana negara kan? Kalau saya diundang oleh Presiden untuk datang/tinggal di istana negara, wah sudah pasti dong saya
seneng banget dan yakin pasti langsung boleh masuk istana negara sama para penjaganya
begitu sampai di depan pintu istana negara karena saya dapat undangan langsung dari presiden kan? Lha kalau yang ngundang cuma pejabat biasa, ok-lah seneng juga, tapi dia
pasti tetap minta surat kuasa dari Presiden untuk bisa tinggal di istana negara tapi bukankah lebih mantap dan PD berat kalau yang ngundang presidennya langsung, wah bisa breakfast/lunch/dinner semeja dengan Presiden kan? NamaNya ialah “Firman Allah”, ini nama sekaligus yang disampaikan. Yang selama ini disebut sebagai Firman Allah hanya Isa Almasih. Dia adalah kegenapan janji “keselamatan” dari Allah, Sang MESIAS yang telah Allah firmankan pada para nabi sebelum Yesus. Semua nubuat para nabi (Daud, Yesaya, Daniel dsb) tentang keselamatan itu mengarah pada Yesus dan bukan nabi lain. Nubuatan para nabi tentang Mesias ini adalah semua dari Allah. Dan semua janji Allah, PASTI YA dan AMIN, PASTI TERLAKSANA!!! Maaf, kamu beberapa kali sudah menyatakan bahwa keselamatan itu harus diperoleh dengan kekuatan sendiri, maka ini berarti kamu menyatakan bahwa semua nabi itu telah bernubuat palsu karena bikin2 cerita tentang janji Allah tentang “keselamatan yang dari Allah”. Ok-lah kamu protes tentang Yesus duduk di samping KANAN ALLAH. Apakah ada murni manusia biasa yang duduk paling dekat/paling istimewa dengan Allah, kalau Dia bukan bagian dari Allah sendiri? Cari jawabnya ya…
Oh ya, Allah tidak butuh agama, mas, kalau Tuhan butuh agama; nabi Abraham, Musa dll
sebelum Yesus trus masuk kemana? Tidak disebutkan dalam Taurat, Injil, ataupun Alquran Abraham, Musa, dan semua nabi sebelum Yesus, bahwa mereka punya nama agama. TIDAK ADA!!! Abraham masuk Surga karena dia percaya Allah sehingga dia disebut sebagai bapa bagi orang percaya. Kristen/Katolik ada setelah adanya Kristus Yesus, Islam ada karena adanya nabi Muhammad. Apakah Allah akan menunjukkan AGAMA MANA yang BENAR pada akhir jaman nanti? Ini yang harus dipertanyakan. Sejak dunia dan segala isinya serta manusia dijadikan sampai sekarang belum mencapai akhir jaman lho mas, dan diingat belum ada agama pada waktu Adam diciptakan, agama sudah dipeta-petakan setelah Kristus ada dan nabi Muhammad ada. Bagi kami, Agama Kristen ataupun Katolik sama sekali tidakmemberikan keselamatan, TETAPI KRISTUS YESUS-lah SATU2nya JALAN yang memberikan keselamatan kekal!!!
Kamu mengatakan bahwa Roh Kudus adalah zat Allah. Berarti pula Roh Kudus adalah bagian dari Allah sendiri, karena Dia memang YANG MAHA SUCI. Para dukun bisa kok dengar suara bahkan bicara dengan roh orang mati, setan, tuyul, jin dsb. Apa itu semua bukan roh? Tetapi kenapa mereka tidak bisa dengar atau bicara dengan Roh Kudus. Apakah berbicara dengan roh2 halus dan penglihatan tentang dunia alam ghaib lebih penting daripada bisa mendengar suara Roh Kudus dan penglihatan tentang surga/rencana2 Allah? Apakah manusia hanya cukup layak mendengar atau berbicara dengan roh2 seperti itu?
Mas, yang namanya berdoa, bersembahyang, beribadah kepada Tuhan bisa dilakukan setiap saat. Tapi apakah kami harus SELALU ngetok2ke dan laporan orang lain dulu, hei lihat hei denger saya mau doa nih. Nanti kalau sudah sehari dihitung ya berapa kali saya beribadah sama Tuhan. Kalau sudah saya mau itung2an sama Tuhan, nih laporan hari ini
Tuhan, saya sudah doa sekian kali diimbangke lho dengan pahala saya. Ndak bisa gitu kan? Saya punya sebuah baju mas, sudah lama sih, tapi enak banget kalau dipakai dan sangat nyaman. Tapi ya namanya saja cuma kain, ga everlasting, ada sedikit yang sobek, saya tambal. Trus saya disodori sebuah baju baru, tapi baju ini sama sekali tidak memberi saya kenyamanan setelah saya mencobanya. Kalau Injil kamu katakan dan para sarjana pikirkan cacat karena sudah tambal sulam sana sini, well, saya mau tanya adakah buku bacaan di dunia ini yang pakai 100% bahasa Allah? Kalau kamu tahu bahasa Allah seperti apa, tolong saya diajari. Bahasa Arab/Ibrani adalah bahasa manusia bukan bahasa Allah!! Allah tahu semua bahasa, kami tidak diharuskan berdoa dengan bahasa Ibrani mas, karena banyak diantara saudara2(manusia) yang ndak sehebat kamu/para sarjana dalam berpikir/ngapalke. Ok-lah misalkan harus ikut apa yang kamu bilang bahwa Kitab Suci harus “dipelajari”/diimani dalam bahasa asli sama seperti Kitabmu yang TANPA TERJEMAHAN (…????) mbok wis semua buku di dunia ini jangan diterjemahke juga!!! Dan janganlah manusia pernah berharap untuk memperoleh kemajuan ilmu dan pengetahuan bahasa, ekonomi, kedokteran, dll. Mbok wis semua manusia terbelakang and tetep stupid. Lho Rin,kamu tuh mbok yo mikir kan bisa to ada guru yang ngajari? Oh iya ding hehehe.. Pendeta, Kyai, Pastur adalah 100% manusia, berarti mereka tetep pakai bahasa manusia, berarti pula mereka butuh bahasa perantara. Baju yang saya umpamakan di ataspun demikian. Inilah jalan keselamatan yang saya pilih, bagi saya khususnya dan umat Kristen/Katolik yang percaya sungguh2 adalah jalan, kebenaran dan hidup yang sesungguhnya. Kenapa saya harus tempuh jalan lain yang justru menambah kesulitan hidup saya? Saya yakin siapapun akan berkata hal yang sama.
Itulah kenapa Tuhan mengatakan bukan orang sehat yang membutuhkan dokter. Yesus hadir di dunia ini adalah terutama keselamatan bagi orang2 berdosa seperti saya contohnya. Dia tidak membunuhi orang2 berdosa itu yang justru dianggap kafir/tidak layak oleh banyak orang. Hidup dan mati manusia adalah urusan Dia memang, tetapi keselamatan itulah yang Tuhan tawarkan oleh tiap2 manusia. Manusia diciptakan Tuhan pada dasarnya baik. Kalau misalkan ada suatu tempat maksiat dipenuhi oleh orang2 berdosa, maka yang harus diperangi sebenarnya adalah iblis yang menguasai jiwa manusia. Dan bukan membinasakan tubuh mereka. Yang terpenting adalah jiwa manusia. Jantung, otak, paru2, ginjal adalah bagian tubuh manusia yang sangat lemah, tetapi sangat penting. Maka Allah menciptakan kerangka,daging, kulit dsb untuk melindungi bagian2 itu. Kalau bagian2 itu dibinasakan maka yang kuat pun ikut binasa kan? Jantung mati manusia mati, otak mati semua tubuh mati dsb. So apalah fungsinya orang2 yang beriman lebih kuat kepada Allah kalau bukan membantu saudara2nya agar jiwa merekapun diselamatkan???
Terakhir, bolehkah saya tanya, mbok tolong saya dikasih penjelasan sebesar/seluas apakah pikiranmu, seperti apakah rasanya hatimu saat kamu mengalami jatuh cinta berat terhadap seorang wanita, tolong saya diberitahu dengan penjelasanmu dengan kata2 serta kalimat yang benar secara detil sedetil2nya ben saya mudeng dengan NALAR saya saja. Ini diluar konteks masalah beda keyakinan lho mas. Tolong saya dijabarkan luas/besarnya pikiranmu dan perasaan hatimu dengan kalimat lengkap dan TEPAT BENAR. Ok?
Tuhan Yesus memberkati,
Melati
NB!! Sorry awal tahun kerjaan numpuk berat dan saya ga
CUMA mikir masalah ini tok. Lagian kenapa kamu sampai
kepikiran berat seperti itu????




Awan Lembayung wrote:

Salam manis Allah,
Makasih sekali Melati, ternyata kamu memang teman yang baik. Saya memang suka perbincangan langka semacam ini. Sudah lama, aku suka berdialog dengan pendeta, pastur, biksu dan kyai. Dulu saat aku mulai dengan segala resikonya, keluar untuk mempelajari semua agama, saya sangat takut dan kuatir akan keimanan saya nantinya. Namun ternyata hal itu bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Orang yang pikirannya sempitlah yang menganggap belajar adalah suatu pembodohan. Ternyata dari belajar terhadap semua agama secara sungguh-sungguh hati kita akan tercerahkan, dan secara sungguh-sungguh pula kita akan dapat menemukan kebenaran-kebenaran Tuhan yang tak terbantahkan setelah menyaring dan memahaminya. Memang betul, kalau tak kenal maka tak sayang. Maka kenalilah semuanya, maka kita akan sayangi mereka. Kenalilah mereka tanpa perantara, itu akan lebih baik dalam kita memahami mereka secara mendalam dan obyektif. Hubungan yang mendalam akan menimbulkan kesan dan kasih yang kuat. Itulah inti kasih sayang. Begitu pula hubungan kasih Sayang kita dengan Tuhan, apabila kita telah merasa memperoleh kesan kebaikan dan kedamaianNYA, maka kita seakan-akan tidak butuh apapun setelahnya. Begitulah pengalaman keagamaan orang-orang yang sungguh-sungguh berusaha mendekati Tuhan dengan penuh harap dan cinta, pada semua level kepercayaan semua agama. Itulah kenapa saya pernah mengatakan merasa ragu untuk mengusik imanmu. Sebab, saya betul-betul dapat memahami apa yang telah mereka rasakan dalam hati mereka. Dan saya hormati keimanan mereka itu. Dan saya juga yakin 100% mereka akan mendapat kebaikan kelak dihadapan Allah.
Namun akan jauh berbeda bila kita mendapatkan sebuah kebenaran Tuhan tatkala kita telah benar-benar dan sungguh-sungguh tahu semua kebaikan dari ajaran-ajaran semua agama. Sebab kualitas keimanan kita akan jauh berbeda tatkala kita mendapatkannya setelah kita tahu, memahami dan menyaring segala kebaikan semua agama tersebut, daripada kita hanya memahami dari satu sudut agama tertentu dari warisan orangtua kita. Memang, ini mengandung resiko kita akan berpindah-pindah agama. Dan satu hal lagi, orang-orang yang begini adalah juga langka. Amat sangatlah sedikit orang yang mau melakukan yang demikian dengan sadar, bahkan mungkin sama sekali tak terpikirkan. Biasanya mereka telah merasa bahagia dengan yang telah mereka peroleh saat ini, sehingga mereka tak habis pikir untuk susah-susah memikirkan yang lain.Yah, terus terang saya memang bingung dengan konsep trinitas agama Nasrani. Bingung dengan keyakinan penebusan dosa. Bingung dengan kepercayaan adanya dosa asal/waris. Bingung dengan kontroversi Injil-Injil yang begitu serius. Bingung dengan banyaknya Injil yang dipastikan bukan injil-injil asli dari Yesus namun masih tetap diimani padahal sudah dipastikan bahwa penulis-penulisnya bukan saksi-saksi yang dekat dengan Yesus dan dipastikan pula bahwa isi Injil-Injil diakui ketidakpastian kebenarannya. Itulah sebagian kebingunganku? Memang, mungkin aku tergolong orang yang suka berpikir dan bertanya, berpikir dan bertanya terus.Mengenai keirianku, janganlah itu diambil hati. Iri kepada yang baik khan bagus. Pengalaman keagamaan di dimensi perasaanku memang kurang. Mungkin, sejak kecil aku tidak dilatih kasih sayang secara mendalam dengan baik di antara sanak keluarga. Bapak selalu tugas luar kota tidak pernah pulang, ibu setiap hari ke pasar dan saudara-saudara yang biasa-biasa saja tidak pernah ada curahan kasih sayang yang emosional misalnya. Karena jarang terjadi kejadian yang berat menimpa keluarga, lancar dan tenang-tenang saja. Atau mungkin aku yang bersifat pendiam dan agak telmi. Atau mungkin aku dulu seorang laki-laki yang lebih “mengandalkan pikir daripada hatinya”. Atau terus terang dalam hubungan dengan Allah keimananku memang belum sampai pada tahap yang menimbulkan kekuatan Cinta yang sangat mendalam. Walaupun saat aku jatuh cinta kepada wanita aku dapat merasakan sebuah cinta yang dihadirkan Allah secara menggetarkan hati, hingga perasaanku menjadi resah tidak karuan dan tidak bisa ditenangkan kecuali bertemu dengan dia atau cukup mendengar suaranya. Aku pernah jatuh cinta kepada wanita dua kali. Satu disebabkan karena terbiasa, yang satu karena jatuh cinta karena pandangan pertama yang tiba-tiba hadir dan
tidak kesampaian. Kekuatan cinta itu membuat berkali-kali hatiku berdebar kencang dan sakit yang rasanya aneh hingga air mataku meleleh karena rindu. Itu pengalaman emosional cintaku pada wanita. Namun walaupun hatiku demikian, pikiranku masih tetap dapat berjalan dengan jernih dan tidak terpengaruh oleh hati yang bergejolak. Sehingga aku masih dapat menahan diri menjaga kesucianku dan wanita yang kucintai itu. Terus terang, pacaran pertamaku cukup “menggedor nafsu hatiku”. Kenapa tidak, pacarku karena tekanan hidupnya telah membuat dia sakit psikis yang larinya dicurahkan ke nafsu seksualnya. Hampir-hampir dia bisa dibilang hiperseks. Menghadapi dia untung aku tidak terbawa oleh nafsunya. Aku pernah tiga kali diajak secara emosional berhubungan intim layaknya suami istri. Namun karena pikiranku masih jernih aku dapat menolaknya walau akibatnya dia marah-marah secara emosional. Aku saat itu hanya bisa menenangkannya dengan perasaan tulus dan berharap dia dapat sembuh dengan ketulusanku mencintai dia. Tapi apa daya, ketulusanku selama dua tahun tak dikehendaki oleh Allah. Yah, mungkin semua itu adalah sebuah ujian keimananku dalam beribadah dan mengabdi kepadanya.
Dan mungkin cintaku kepada Allah adalah sebuah cinta kasih sayang antara Bapak dan anak yang hanya menghasilkan rasa hormat atas kewibawaannya, sayang, takut dan kehadirannya bisa dijadikan tumpuan keluh kesah atas segala persoalan. Mel, soal mempertahankan lebih sulit dari mendapatkan itu memang betul. Tapi logika lengkapnya khan begini; Kita akan sangat lebih menjaga dan mempertahankannya mati-matian atas sesuatu yang kita dapatkan secara mati-matian pula, khan? Jadi biasanya, sesuatu yang kita dapatkan dengan mudah adalah tidak berharga, dan tidak menimbulkan hasrat dan
ghiroh untuk mempertahankannya mati-matian. Logika yang benar khan demikian, jangan diambil sepotong-potong. AlQur’an tak mengenal dosa asal/waris. Dosa Adam bukan dosa asal/waris. Dosanya adalah dosa dia sendiri dan telah mendapat murka Allah dan balasan setimpal dengan dibuangnya mereka ke bumi. Agar mereka dapat kembali ke pangkuan Allah dan ampunanNYA, maka mereka di bumi harus membuktikan dengan sungguh-sungguh baktinya kepada Allah dengan beribadah dan amal baik. Itulah makna di balik peristiwa itu. Dan Allah telah memastikan ampunanNYA kepada Adam dan Hawa dengan kematiannya yang khusnul khatimah(tetap dalam kepasrahan dan keimanan kepada Allah). Sedangkan dosa-dosa manusia setelah itu, ya tanggungannya mereka sendiri masing-masing seperti Adam menanggung dosanya sendiri. Mengenai hutang yang tak lunas, yah keturunannya yang baik memang harus berusaha melunasi. Kalau memang tidak bisa terlunaskan mohon kelunasan dan keikhlasan hati yang menghutangi kita. Kalau memang tidak bisa, kelak Allah yang akan menentukan, sebab Allah akan lebih menilai kepada hati yang baik bukan hati yang penuh dendam (tapi bukan dengan
penebusan hutang dengan cara Tuhan mematikan DiriNYA sendiri. lho apakah Tuhan bisa mati? Dia khan bangkit kembali! Lho kalau begitu Dia pura-pura mati! Ah, Tuhan ini koq main-main segala?). Kembali kepada hutang, yang lebih perlu kita cermati sebenarnya adalah bagaimana bentuk perjanjian hutang-piutang itu apakah dilandasi oleh niat kebaikan bersama atas nama Tuhan atau keburukan. Bagi rentenir, jelas dia memberi hutang bukan atas nama kebaikan, dialah yang akan berdosa, bukan yang berhutang. Untuk itulah kenapa riba dilarang oleh agama.Berkenaan dengan Musa dan firaun, atau kisah seluruh nabi yang lain, semuanya itu adalah kisah dan bukti kemahakuasaan dan kebaikan Allah terhadap hamba-hambaNYA yang beriman dan beramal sholeh. Allah akan selalu berpihak dan memenangkan kebaikan bukan kesombongan. Dan dari kisah-kisah tersebut sama maknamya dengan kisah Isa Almasih yang berseteru dengan firaun-firaun penguasanya. Allah pasti tidak akan membiarkan firaun-firaun musuh Isa mencapai kemenangan dengan akhir kisah disalibnya Isa. Untuk itulah AlQur’an yang dapat dijamin kebenarannya daripada Injil, memberi kabar bahwa Isa diselamatkan Allah dan tidak tersalib dan terbunuh. Kalau kepercayaan penebusan dosa kita imani tentu kita sangat berhutang budi sebesar-besarnya kepada orang-orang jahat yang telah berhasil menyalib dan membunuh Isa atau membunuh Tuhan, dong? Apakah demikian?“Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa), dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan
kedustaan besar (zina), dan karena ucapan mereka; “Sesungguhnya kami telah membunuh Isa Almasih putera Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang (mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuhnya itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti prasangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.” (QS. 4: 156-157)
Selanjutnya dengan tulus kembali saya katakan mengenai dosa dan ampunanNYA, bahwa dosa lain kecuali dosa menyekutukan Allah, adalah akan mudah diampuniNYA.
Menyekutukan Allah adalah membandingkan SEGALA KEMAHAANNYA dengan sesuatu apapun. Allah itu mutlak Esa secara azali maupun hakekatNYA. Dia tidak terbagi-bagi atas segala sesuatupun. Berbicara tentang Tuhan dan sifat-sifatNYa sungguh perlu kejernihan pikir dan runtutan logika yang ekstra hati-hati dan perlu ruang tersendiri yang cukup panjang. Insyaallah bila Melati ingin tahu mengenai siapa itu Tuhan dan sifat-sifatNYA aku akan berusaha membantu sesuai dengan kemengertianku. Katakanlah; Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan,

Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS. 112:1-4)
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu adalah Al Masih putera Maryam.” Katakanlah, “Maka siapakah (gerangan yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?”. Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di antara ke duanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 5:17)
Mengenai proses penciptaan manusia, baik Adam maupun Yesus adalah pada dasarnya sama berasal dari sesuatu yang mati, yaitu unsur-unsur tanah. Bedanya, Adam langsung diciptakan dari tanah tanpa proses melalui kandungan ibu, karena ia manusia pertama. Dan Yesus, juga diciptakan melalui benda mati tanah itu dengan melalui proses kandungan. Bukankah daging (body manusia) berasal dari sesuatu yang mati/tanah? Dalam proses reproduksi, manusia terbentuk dari unsur tanah dan air yang dimakan dan diminum manusia, kemudian unsur itu di dalam tubuh berproses menjadi sperma pada pria dan ovum pada wanita. Baru karena adanya pertemuan/persenyawaan antara sperma dan ovum maka berproseslah menjadi sel, dy manusia. Begitu pula proses penciptaan Yesus. Bedanya daging, tulang dan membentuk Yesus tidak diciptakan melalui proses bersenggama antara pria dan wanita. Bukankah sekarang wanita bisa hamil lewat bayi tabung? Maryam masih prawan, Maryam seorang wanita yang pasti tubuhnya telah menghasilkan ovum, tinggal Allah menciptakan sperma untuk membuahinya khan? Bukankah dalam tubuh setiap manusia dapat mengandung hormon pria sekaligus wanita? Mudah bagi Allah membuat sperma di dalam tubuh manusia. Itulah yang terjadi dalam penciptaan Yesus. Yesus adalah tetap manusia yang berasal dari benda mati. Seperti manusia yang lain dia akan hidup setelah mendapat Roh Allah.Roh Allah/Roh kudus bukanlah Allah, walau ia mungkin bagian dariNYA. Misalnya seperti energi yang kita gunakan untuk melempar bola. Energi yang kita gunakan adalah bagian dari kita, tapi bukanlah energi itu adalah sama dengan kita secara azali dan hakekat. Demikian pula roh Allah. Dia adalah energi/dzat hidup yang ditiupkan Allah. Dan energi hidup itu bukanlah Allah azali dan hakekat. Juga seperti perumpamaan sinar matahari yang menyinari dan menghidupi kita manusia dibumi. Sinar matahari adalah bagian dari matahari tapi jelas
sinarnya itu bukan azali hakekat matahari itu sendiri, khan? Demikian dengan roh Allah, dzat dan energi hidupNya itu telah menghadirkan gerak dan energi kehidupan di seluruh jagat raya ini, sejak dari bakteri, hewan-hewan di lautan yang begitu menakjubkan, tumbuhan, manusia sampai gerak planet, tatasurya, galaksi hingga gugusan galaksi yang begitu menakjubkan. Kalau roh Allah itu dianggap sebagai Allah sendiri secara azali maupun hakekatnya, maka bukankah akan sebegitu banyaknya allah-allah? Tidak cuma tiga menjadi satu namun bermilyar-milyar menjadi satu. Apakah begitu kita memahamiNYA? Secara hitungan angka normal tiga menjadi satu, satu adalah tiga, jelas tidak nalar. Mungkin akan nalar bila kita membayangkan seperti bayangan anak kecil atas sebuah lakon sakti mandraguna yang dapat berubah menjadi banyak tidak cuma tiga. Tapi Allah bukanlah dapat dibayangkan secara tidak logis seperti bayangan anak kecil tersebut. Allah walaupun Maha Segalanya namun ada beberapa logika negasi yang harus dibebankan padaNYa. Allah itu Esa, maka Dia tidak banyak. Allah itu Maha Baik, maka Dia tidak jahat. Allah itu tidak serupa dengan apapun (berbeda dengan makhluk), maka Dia tidak mungkin menjadi manusia. Dan seterusnya…Oya, mengenai doa ke jalan yang lurus pengertiannya adalah demikian:

Doa ini kita ucapkan terus menerus dalam waktu sholat, yaitu dalam surat Alfatihah yang
berbunyi lengkap sbb;
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
Segala puji syukur kepada Allah Tuhan semesta alam,
Yang Maha Pengasih dan Penyayang,
Raja di hari pembalasan agama,
Dialah yang patut disembah dan dimintai pertolongan,
Maka tunjukilah kami ke jalan lurus, yaitu jalannya orang-orang yang Kamu anugerahi
nikmatMu,
Bukannya jalan orang-orang yang Kamu murkai dan orang-orang yang dholim.
Jadi, arti jalan lurus di sini adalah jalannya orang-orang yang mendapatkan rahmat, anugerah
nikmat cintaNYA, yaitu jalannya para nabi dan rasul yang kesemuanya membawa bendera
agama Allah. Agama Allah ini mengajarkan kewajiban kita beriman kepada “Tuhan Yang
Benar” dan beramal sholeh dengan ketulusan dan kepasrahan total untuk menggapai
kedamaian, dan keselamatanNYA. Inti agama Allah itu ya cuma itu. Dan agama Allah yang sebenarnya yang ditanyakan Rinda ya, itu. Semua nabi sejak Adam hingga Muhammad, mereka mengajarkan kabar gembira agama Allah yang sama dan satu. Dan sejak Adam hingga Muhammad agama Allah itu mengajarkan bahwa Tuhan itu Esa adanya tidak terbagi-bagi. Tapi kenapa orang-orang Nasrani telah melencengkan ajaran Isa Almasih yang benar. Mungkinkah dari 25 nabi itu salah satunya akan membelot menjadi Tuhan Sendiri? Isa khan secara jelas mengajarkan sembahlah Allah Tuhan Yang Esa? Apakah pernah dan ada secuilpun kalimah Isa yang mengatakan di dalam Injil misalnya “Sembahlah Aku, Yesus Kristus sebagai Tuhanmu? Tidak ada bukan?
Lalu, apa nama agama Allah itu? Memang sejak Adam hingga Isa Almasih Allah belum menyebut nama agama Allah di dalam kitabNya. Sebab, agama Allah itu belum genap dan masih akan digenapi hingga nabi terakhir, yaitu Muhammad. Dan dalam Alqur’an sebagai penutupkitab-kitab Allah, dinyatakan bahwa nama Agama Allah itu adalah Islam. Bukankah arti Islam adalah selamat, damai, dan pasrah dalam mengharap keridhoanNYA. Bukankah arti Islam ini cocok dan sesuai dengan ajaran dan inti dasar dari kebaktian kepada Allah seperti di atas? Islam bukanlah hanya ajaran Muhammad saja. Islam adalah ajaran dan agama seluruh Nabi dan Rasul Allah. Adam mengajarkan Islam dan demikian pula, Musa, Ibrahim, maupun Isa.
“Allah telah mensyari’atkan kepadamu tentang urusan agama sebagaimana telah diwajibkan kepada Nabi Nuh, dan apa yang kami wahyukan kepada engkau, dan apa yang kami wajibkan kepada Ibrahim dan Musa dan kepada Nabi Isa, yaitu hendaklah kamu tegakkan agama dengan benar dan janganlah kamu bercerai berai pada-Nya.”
(QS. asy-Syuura 42: 13)
“Katakanlah (hai orang-orang mukmin) Kami beriman kepada Allah dan apa yang
diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada nabi Ibrahim, Isma’il, Ishaq,
Ya’qub dan anak cucunya dan apa yang diberikan kepada Nabi-Nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk dan patuh kepada-Nya.”(QS. Al-Baqarah 2: 136)
Dengan demikian semua agama yang dibawa Nabi dan Rasul sebelum Muhammad adalah Islam. Ayat-ayat lain yang membukti hal ini adalah: Nabi Nuh adalah Islam (Yunus: 71-72), Ibrahim, Ya'cub, Isma'il, Ishaq adalah Islam (Al Baqarah: 130-133, Ali Imron: 67, Al Haj: 78) Musa adalah Islam (Yunus: 84) Yusuf adalah Islam (Yusuf: 101) Sulaiman adalah Islam (An Nami: 29-38, 44) Isa dan sahabatnya adalah Islam (Ali 'Imron: 52). Dan ayat yang melegalkan nama agama Allah adalah Islam adalah sbb:
"Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah agama Islam”. (QS. Ali lmran, 3:19)
“Barang siapa yang mencari agama selain Islam, tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya. Dan dia di akherat termasuk orang yang sangat rugi.”(QS. Ali Imran 3: 85)
“Pada hari ini telah Kusempurnakan bagimu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu
nikmat-Ku dan telah Ku-ridhoi Islam sebagai agama bagimu.”(QS. Al-Maidah 5: 3)
Mengenai kenapa kita harus berdoa atau sholat dan dengan ketentuan wajib 5 hari sekali,
pengertiannya tidaklah sesempit nantinya hitungan itu akan menjadi tawar menawar dengan Tuhan. Ketentuan wajib 5 kali, adalah pertama hitungan itu adalah memang hak Allah untuk disembah sebagai Tuhan manusia. Kedua, Tuhan tidak cukup hanya diingat dalam hati namun Tuhan wajib disembah secara tulus oleh manusia. Ketiga, sebagai pembelajaran kosistensi dalam kita mempertahankan ibadah kita kepada Allah, bukankah Melati sangat mengerti akan arti pentingnya mempertahankan keimanan ini. Kalau kita tidak diwajibkan 5 kali sembahyang, maka kita akan seenaknya dalam menyembahNYA. Keempat, kegiatan ritual itu merupakan ibadah yang indah yang disesuaikan dengan ruang, waktu, hati manusia, yang ibadah itu bersifat terus menerus sebagai pengejawantahan kepatuhan dan kepasrahan kita kepada Allah. Bukankah jalur ritual ibadah burung kepada Allah juga bersifat runtut dan konsisten seperti itu?, demikian pula
jalur ritual gerak bumi mengelilingi matahari, jalur ritual semut, dan segala makhluk ciptaanNYA yang taat dengan rutinitas keindahan dalam mematuhi ketentuan Allah?
Namun, yang perlu dimengerti oleh Melati, bagi kami, umat yang beriman secara benar,
substansi ibadah yang sesungguhnya tersebut bukan pada hitungan angka-angkanya, tapi
pada kesungguhan dan keikhlasan hati semata dalam mengharap cintaNYA. Kapan pun kita bisa beribadah kepada Allah dan di mana pun. Dan yang lebih penting, dalam beribadah yang sesungguhnya benar adalah ibadah yang tidak didasarkan hitungan pahala yang akan didapat, tetapi pencapaian ridhoNYA lah yang menjadi sasaran. Hitungan-hitungan itu hanyalah bahan-bahan untuk penilaian sebuah kerja keras kesungguhan hati manusia dalam beribadah. Namun, bukan berarti hitungan itu tidak penting? Hitungan pahala itu juga akan dilayani Allah dengan takaran yang adil. Dalam Islam konsep ibadah adalah kehendak Allah laksana sebagai Juragan Besar yang akan membeli ibadah dan amal perbuatan manusia itu dengan
imbalan yang pantas yaitu Syurga. Oya, dalam Islam syurga itu ada bermacam-macam jenisnya dan begitu pula neraka. Neraka artinya adalah tempat di mana manusia akan dibalas atas dosa-dosa yang dilakukannya sebagai konsekuensi keadilan Allah. Bagi orang beriman yang benar neraka ini adalah tempat yang harus dijauhi dan kita berharap tidak akan melihat dan menyentuhnya. Neraka bagi kami juga berarti tempat penebusan dosa. Orang-orang yang berdosa dan tak terampuni akan ditebus dosanya di sana. Namun bagi orang-orang yang masih mempunyai keimanan kepada Allah sekecil apapun mereka tidak akan kekl dalam neraka. Orang yang kekal di dalam neraka adalah orang-orang yang sombong (kafir), yaitu orang-orang yang sudah tahu dan faham akan kebenaran Allah namun karena kesombongannya dia tidak mengakui kebenaran itu. Di akherat kelak tidak ada Hakim Tunggal kecuali hanya Allah Yang Esa. Bukan Yesus si anak Maryam sang manusia. Tidak ada ayat Qur’an mengatakan Yesus adalah Hakim Tunggal yang menguasai hari pembalasan. Memang, ada ayat Qur’an yang ditafsiri oleh umat
Nasrani sebagai seolah-olah arti Hakim Tunggal itu, namun ayat itu tidak berkata seperti itu. Ayat itu mengatakan bahwa Isa Almasih kelak akan menjadi saksi atas umatnya dan segala manusia dalam membenarkan ajaran dan Agama Allah. Jelas, saksi adalah bukan Hakim. Saksi tidak berkuasa atas kebijaksanaan dan ampunan. Dan demikian pula nabi dan rasul yang lain mereka semua adalah saksi-saksi Allah dalam hari pembalasan kelak. Allahlah satu-satunya Hakim Tunggal yang Esa. Berkenaan dengan bahasa Allah, kalau kita tahu substansi keberadaan Allah dalam kehidupan, kita akan dapat memahami bahwa segala sesuatu adalah 100% asli kepunyaan
Allah. Jadi baik itu bahasa manusia sekarang dan segalanya adalah 100%asli berasal dari
Allah. Di sini tidak ada dualisme faham itu milik Allah dan itu milik manusia. Jadi menjawab apakah ada bahasa Allah 100% punyaNYA, ya semua bahasa manusia adalah kepunyaan haq milik Allah. Yang perlu dimengerti di sini berkenaan dengan bahasa kitab yang asli kepunyaan Allah adalah bukan hakekat bahasanya tetapi hakekat kandungan arti bahasa tersebut. Benarkah kalimat bahasa itu?, bisakah dibuktikan arti kandungannya? Kalau arti kandungan bahasa itu tidak terbukti kebenarannya dan dipastikan salah, maka baru kita dapat meyakini bahwa itu bukan dari Allah sebab Allah adalah tidak mungkin salah. Atas pengertian itu, maka dalam ilmu kritik kitab dan perbandingan kitab suci telah dipastikan bahwa Injil sudah tercampuri oleh bahasa manusia. Dan Alqur’an hingga saat ini secuilpun belum terbukti ada bahasa manusia di dalamnya. Alqur’an sesuai janji Allah akan tetap terpelihara keasliannya hingga hari akhir. Satu hal yang perlu diketahui bahwa kitab Injil yang asli dari Allah yang diturunkan kepada Isa sudah hilang dan tidak ada. Yang ada sekarang adalah hanya salinan-salinan dari salinan-salinan yang tidak terbukti disalin dari kitab Injil yang asli. Sedangkan Alqur’an terbukti dengan meyakinkan masih asli seperti apa adanya persis dengan yang dilafadkan oleh mulut Muhammad. Jadi, kebenaran Alqur’an lebih terjamin daripada Injil. Karena memang Alqur’an adalah penyempurna kitab-kitab Allah. Keaslian bahasa kitab suci sangat erat hubungannya dengan kebenaran sebuah terjemahan dan penafsiran bahasa manusia. Kalau dalam terjemahan dan penafsiran pada suatu waktu ternyata terbukti salah, maka kita masih bisa menengok kembali pada arti bahasa asli yang sesungguhnya. Dan ini jelas teramat penting dalam mengapai kebenaran. Walaupun
begitu sebuah terjemahan dan tafsiran juga amat sangat perlu. Bagi orang-orang yang tidak mengerti bahasa asli kitab suci cukup bagi dia untuk mengerti dengan adanya terjemahan dan tafsiran. Mel, di sini akan aku sadurkan beberapa pendapat mengenai perbandingan Alqur’an dengan Alkitab sbb:



AL-KITAB (BIBEL)
Perjanjian Lama (Old Testament) dan Perjanjian Baru (New Testament) adalah. kitab yang dianggap suci oleh kalangan umat Nasrani. Namun apakah kita tahu, apa sebenarnya Al kitab itu. Untuk mengetahui hal ini marilah kita simak kesimpulan-kesimpulan dari kalangan ahli umat Nasrani sendiri:
- “Alkitab adalah tradisi-tradisi lesan yang telah ditulis oleh pengarang-pengarang Injil yang jumlahnya ada ratusan(100-an), tak terkecuali pengarang ke 4 Injil yang sekarang ini. Dan mengenai keaslian isi, serta pengarang Injil ini sangatlah diragukan.” (Pernyataan-pernyataan yang dimuat di dalam I’Introduktion ala Traduction oecumenique de la Bible, Nouveau Testament,/ Pengantar kepada terjemahan bersama Protestan, Katholik- Perjanjian Baru/ Edision du Cerf et les Bergers et les Mages, 1972 Paris, buku ini hasil karya kolektif yang mengumpulkan sarjana-sarjana Protestan dan Katholik sejumlah lebih dari 100 orang.

  • Alkitab itu adalah koleksi terdiri atas 66 buku yang dijilid menjadi sebuah buku besar, yaitu alkitab atau bibel. Arti Bibel adalah buku kecil. Buku kecil yang berilham itu telah disuratkan oleh lebih dari 35 orang dalam waktu kira-kira 16 abad, yaitu dari 1513 SM. Alkitab asli disuratkan dalam bahasa lbrani, sebagian dalam bahasa Aramic dan sebagian dalam bahasa Yunani biasa dari abad I tarikh masehi… Setelah Musa wafat orang-orang lbrani lain telah menulis dengan ilham Yehuwe Allah, sampai kira-kira 1000 th. belakangan, pada waktu mana buku yang terakhir dari 39 buku Alkitab 1brani yang biasa disebut wasiat lama telah ditulis oleh nabi Maleachi, pada kira-kira 442 SM. Kira-kira 5 abad, belakangan setelah datangnya dan matinya Kristus, maka penulisan Alkitab selanjutnya dengan ilham Yehuwe, sampai sebagai penutup rasul Yahya menulis buku yang terakhir dari 27 buku Alkitab Yunani Kristen , yang biasanya disebut wasiat baru, pada kira-kira 98M. Maka selesailah Alkitab segenapnya. Akan tetapi, dari tulisan-tulisan tangan manuskrip asli atau huku-buku Alkitab itu, yang tertulis dengan tangan, suatu pun tiada dikenal pada waktu sekarang ini. Maka bagaimanakah dapat kita mengetahui, bahwa salinan-salinan yang ada sekarang isinya benar dan tidak berubah ? (Watch tower, Bible and Tract Society, inc. Dalam dasar Kepercayaan akan dunia baru, hal 17)
  • Alkitab ini dikarang pada waktu yang tertentu dan pengarang-pengarangnya memang manusia juga, yang terpengaruh oleh keadaan waktunya dan suasana sekitarnya juga pembawaan pengarang itu sendiri. Naskah-naskah yang asli dari kitab suci tidak ada lagi, yang ada pada kita hanya turunan atau salinan, itupun bukannya salinan langsung dari naskah asli, melainkan salinan dari salinan dan seterusnya, sering salinan Alkitab itu terjadi salah salin.(Dr Mr Mulder DC, Pembimbing ke dalam Perjanjian lama, 1963 hal 12)
  • Adakalanya penyalin tersentuh pada kesalahan dalam naskah aslinya yang dipergunakannya, lalu kesalahan itu diperbaikinya padahal perbaikan itu sering melibatkan perbedaan yang lebih besar dengan yang sungguh-sungguh asli. (Drs Duyverman ME, Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru, 1966 hal 24)
  • Alkitab telah tercampuri oleh tangan-tangan manusia. (Encyclopedia Universalis, SP Sandraz guru besar pada Dominican Faculties, Saulchoir, dia adalah termasuk para specialis yang berkompeten tentang Alkitab.
  • Kita tidak usah merasa malu, bahwa terdapat berbagai kekhilafan di dalam Alkitab, tentang angka-angka, perhitungan tahun, dan fakta-fakta.(Dr Van Nif-trik GC, Dr Boland BY, Dogmatika Masa Kini, hal 298)Akhirnya marilah kita tengok sekali lagi kesimpulan dari semua kesimpulan diatas dengan menyadur ucapan yang ironis dan apologik sbb;"Bukanlah karena terjemahan (Alkitab) itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tidak! Kita boleh bangga atas jerih-payah yang tak terbilang banyaknya yang telah dan sedang dicurahkan atas tugas ini. Sepanjang manusia tahu menulis, tidak ada satupun kitab yang untuknya dikorbankan sebegitu banyak tenaga, usaha, akal-budi dan hasil ilmu pengetahuan, daripada Alkitab. Dan patut kita menghormati orang-orang yang telah menjunjung tinggi tugas ini.(Dra Duyverman ME Pembimbing ke dalam Perjanjian Baru, cet 5, 1985, hal 18)
  • AI.-QUR'AN
  • Alqur'an adalah kitab yang dianggap suci oleh kalangan umat Islam. Namun apakah kita tahu, apa sebenarnya kitab Alqur'an itu. Untuk mengetahui hal ini marilah, kita simak pendapat-pendapat kalangan ahli yang non muslim untuk keperluan obyektifitas.
  • Setelah menerangkan panjang lebar sejarah penurunan A1Qur'an, Sir William Muir dalam bukunya The life of Muhammad berkata tentang; kesucian dan keasliannya? "Jadi kesimpulan yang dapat kita sebutkan dengan menyakinkan sekali ialah: bahwa A1Qur’an itu bukan hanya ketelitian saja, bahkan seperti beberapa kejadian menunjukkan --adalah juga lengkap, dan bahwa penghimpunnya tidak bermaksud mengabaikan apapun dari wahyu itu. Juga kita dapat menyakinkan berdasarkan bukti-bukti yang kuat, bahwa setiap dari ayat dari Qur'an itu, memang sangat teliti sekali dicocokkan seperti persis yang dibaca oleh Muhammad."
  • "Qur'an itu adalah sebuah kitab agama, kitab kemajuan kenegaraan, persaudaraan, kemahkamah-agungan dan undang-undang tentara dalam agama Islam. Qur'an mengandung isi yang lengkap, mulai dari urusan ibadat, ketauhidan, sampai kepada pekerjaan sehari-hari, mulai dari urusan mengenai rohani sampai kepada hal mengenai jasmani, mulai dari pembicaraan hak-hak dan kewajiban segolongan umat sampai kepada akhlak dan perangai, sampai kepada hukum siksa di dunia ini. Di dalam Alqur'an dijelaskan segala pembalasan amal. Sebab itu amat besar perbedaan Qur’an dengan Bibel. Bibel tidak mengandung aturan yang bertalian dengan keduniaan. Yang terdapat didalamnya hanya cerita-cerita kesucian diri. Bibel tidak dapat mendekati Qur'an, karena Qur'an itu tidak saja hanya menerangkan apa yang bertalian dengan amalan keagamaan, tetapi juga mengupas asas politik kenegaraan. Qur'aniah yang menjadi sumber peraturan negara (bagi umat Islam), sumber undang-undang dasar, memutuskan suatu perkara yang berhubungan dengan kehartaan, maupun dengan kejiwaan. (Edward Gibbon 1737 -1794 M)
  • Prof G- Margoliouth berkata, “Adapun Qur'an itu menempati kedudukan yang maha penting dalam barisan agama-agama yang besar di seluruh dunia. Meskipun umurnya masih muda, ia mempunyai bagian dalam ilmu kitab, pernah menghasilkan apa yang belum pernah dihasilkan oleh yang lain. Qur'an itulah yang membuat perubahan cara berpikir dalam lingkungan manusia dan membawa anjuran tentang peradaban tinggi dan perubahan hidup manusia. Qur'anlah yang mula-mula menggerakkan bangsa Arab yang sedang dalam gulita menjadi suatu bangsa yang gagah berani dan Qur'anlah yang telah membawa bangsa itu masuk ke medan pemuka dalam agama yang berdasarkan politik sehingga dapat membangunkan sebuah organisasi Islam yang mengherankan. Qur'an tidak saja sebuah kitab suci, tetapi merupakan suatu suara yang hidup teguh, maklumat titah dan perintah, satu rangkaian peraturan pergaulan, perjanjian, pemberian pelajaran yang menuntun persatuan dari bangsa-bangsa kepada kemajuan. la membawa perubahan dalam dunia ahli filsafat, dunia Yahudi dan Kristen, dalam abad pertengahan. Kemajuan dari kaum Islam ini, meskipun sekarang agak terhenti namun telah meletakan dasar kemajuan Barat. Ahli penyusun pengetahuan menunjukkan, bahwa apa yang dianut oleh Eropa dari filsafat Yunani saat ini, dari ilmu hisabnya, ilmu bintangnya, ilmu hadasahnya dan semua pengetahuan yang serupa itu, yang pada suatu zaman datang ke Eropa, boleh dikatakan adalah dorongan dari Islam. Hanya Qur'anlah yang telah menunjukkan pertama kali pada studen-studen bangsa Arab hikmah pengetahuan itu. Di antara pengaruh Qur'an itu ialah tercapainya ilmu bahasa, susunan-susunan kalimatnya, pergerakan dalam dunia syairan dalam ilmu kitab, Qur'an itu telah menghasilkan harga pengajaran yang setinggi-tingginya.”
  • IOM Deutsch (1829-1875) Jerman; “Saya melihat keajaiban dalam Qur'an, satu kitab yang sudah menolong umat Arab dalam membuka dunia, lebih besar dari apa yang telah diperbuat Alexander de Groote, juga lebih besar dari apa yang telah dicapai bangsa Rumania. Pengaruh AlQur'anlah yang menarik bangsa Arab dalam sedikit waktu maauk Eropa dan menjadi raja dunia. Bangsa Arab pernah ke Eropa sebagai tuan dan ahli dagang yang terkenal, yang demikian digerakkan oleh Alqur'an yang dibawanya ke sana sebagai suluh dalam gelab gulita. Mereka membawa peradaban, kecerdasan, pengetahuan dan kebijaksanaan, memberi pelajaran tentang ilmu falsafah, ilmu bintang, kedokteran, ilmu-ilmu syair, yang kemajuannya pernah berkilau-kilau di Eropa sebagai juga di tanah Timur. Dengan Qur'an itulah bangsa Arab berdiri tegak mennyiarkan ilmu pengetahuan dan dengan mengenangkan jasa mereka yang amat mulia itu, kita membuang air mata tatkala mereka pergi ke Andalus, ketika Granada lepas dari tangan mereka.
  • Dan paling menarik sekali adalah laporan Hamka, tentang mengalamannya selama kunjungannya di Amerika. Hamka telah pernah mengunjungi Yale Univercity di New York Haven, USA th 1952, yaitu salah satu Universitas yang besar jasanya dalam mempertahankan agama Kristen dan penyiarannya. Hamka sempat menghadiri suatu perayaan syukuran atas selesainya suatu pekerjaan besar yang dikerjakan selama 15 tahun, dengan panitianya terdiri dari 40 Gereja, yang telah bekerja keras menyalin kitab Bibel bahasa Inggris dari salinan yang lama, yakni dari zaman pemerintahan King James (1916). Suatu pekerjaan yang berat, untuk menyesuaikan bahasa salinannya yang lama kepada bahasa yang sekarang ini. Selanjutnya Hamka menceritakan, bahwa untuk mengadakan suatu pemilihan bahasa kadang-kadang terpaksa memakan waktu berbulan-bulan; sedang bila terjadi perselisihan di antara mereka, maka terpaksalah hukum “stem” dijalankan. Lalu suara terbanyaklah yang menang, dan dipakai. Lebib lanjut Hamka menceritakan, bahwa kesempatan yang berharga itu ia pergunakan betul-betul. Dia dibawa oleh seorang Prof Muda bernama Hendon, berkeliling-keliling melihat-lihat pameran kitab-kitab suci yang ditulis 200th yang lalu, 600th yang lalu, 800 th yang lalu dan begitulah seterusnya. Akhirnya sampailah pada suatu perbincangan yang cukup berkesan. Prof Muda itu berkata: "Beruntunglah tuan orang Islam!, sebab tuan mempunyai Qur'an yang tidak usah diperkomitekan dan dipanitiakan, sebab tuan mempunyai bahasa kitab suci yang asli dan tetap. Bahkan bahasa Arab yang terpakai setiap harilah yang harus disesuaikan kepada Qur'an, bukan Qur'an yang harus disesuaikan kepada perkembangan bahasa." (Pembicaraan di sekitar Bible dan Qur'an dalam segi isi dan riwayat penulisannya, Drs. Abu Jamin Roham, Bulan Bintang, 84 )
  • George Bernard Shaw orang Inggris, "Agama Islam dengan Qur’annya cukup untuk mengobati penyakit kemanusiaan dan orang-orang yang berkemajuan sekarang mulai insyaf akan hakekatnya. Berat sangkaku untuk mengatakan, bahwa dua abad kemudian, orang akan Islam semuanya."
Terakhir, Kenapa aku sampai kepikiran berat seperti itu?
Disamping aku ini temanmu,Aku juga simpati padamu,
Maka aku takut dan khawatir bila Melati salah dalam memilih Tuhan.
Salam kasihku padamu.
Awan lembayung


0 Comments:

Posting Komentar

Maaf semua komentar kami moderasi. Budayakan komentar yang santun demi kenyamanan semua pembaca yang berkunjung ke blog ini. Salam Blogger ;-)